Tambah Program Studi, IAIN Gandeng Pemrov Papua Barat Daya
SORONG-Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Sorong yang dikenal dengan “Kampus Hijau” kini tengah bersiap untuk jadi universitas.
Untuk mewujudkan harapan besar ini, IAIN Sorong menggalang kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD), khususnya dalam pemenuhan persyaratan jumlah program studi
Wakil Rektor (Warek) II IAIN Sorong, Hasbullah, M.Pd P.hd dalam bincang-bincangnya dengan Radar Sorong di ruang kerjanya, Jumat (15/9) menjelaskan, syarat untuk jadi universitas salah satunya adalah IAIN Sorong harus memiliki 15 program studi.
Saat ini IAIN Sorong telah memiliki 10 program studi (prodi) dan 2 prodi yakni Prodi Sosiologi dan Psikologi yang sudah diajukan dan tinggal menunggu realisasinya. Kekurangan 3 program studi diharapkan dapat diwujudkan dari kerjasama dengan Pemprov Papua Barat Daya. Sebab kata Hasbullah, untuk menambah program studi , tentunya harus diikuti dengan tersedianya jumlah tenaga dosen yang mencukupi.
Dalam kerjasama dengan IAIN Sorong, Pemprov Papua Barat Daya menghendaki tambahan 5 prodi baru diantaranya teknik komputer, pariwisata dan administrasi publk.
“Untuk jadi universitas, dosennya harus ditambah, siapa yang harus menambah ya kita mengajukan dan harus disetujui oleh pusat (Kementerian Agama RI). Karena pusat menggunakan aturan nasional, bukan berbasis kebutuhan di tiap wilayah yang berbeda,”jelas Hasbullah.
Untuk dua prodi baru yakni Sosiologi dan Psikologi yang tinggal menuggu realisasianya, sejak dua tahun lalu telah dipersiapkan pengajarnya yakni dosen tetap bukan pns (DTBPNS).
Selain itu dalam persiapan menuju universitas, di Pasca Sarjana IAIN Sorong juga sedang menuggu diwujudkan tambahan jurusan S2 Ekonomi dan Hukum dan S3 (Doktor) Program Pendidikan Agama Islam (PAI) distingsi Kepemimpinan Transformatif.
“Jadi pengadaan dosen ya harus seperti itu, jadi kita bekerjasama dengan Pemda (Pemprov Papua Barat Daya) dan Alhamdulillah disambut dan didorong supaya IAIN Sorong berubah jadi universitas,”tandasnya.
Jika semua persyaratan sudah dipenuhi, Warek II mengatakan target tahun depan (2024) mendatang, IAIN berubah jadi universitas.
Sebagai Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), diakui oleh Hasbullah sebagai perguruan tinggi negeri, penggunaan anggaran semua sudah ditentukan oleh pusat.
Sehingga dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM) seperti pemenuhan tenaga dosen, semuanya disesuaikan dengan anggaran.
Untuk jumlah dosen di IAIN dikatakan Hasbullah, secara keseluruhan,telah mencukupi sesuai dengan perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa . Hanya saja jika dilihat untuk spesifikasi masing-masing prodi, diakuinya berbeda, dimana ada prodi kelebihan tenaga dosennya dan ada pula yang banyak mahasiswanya tapi kurang tenaga dosennya.
Untuk prodi yang kurang tenaga dosennya itulah, IAIN menggunakan dosen Luar Biasa (LB). “Dosen LB pun itu ada batasnya, sesuai dengan standar keuangan dan standar dari Dikti. Standar keuangannya misalnya dilihat dari penganggaran, hanya bisa sekian orang dosen, ada presentasinya secara keuangan, yang bisa ditambah LB, kalau melampaui berarti menurunkan akreditasi, mutunya,”terang Hasbullah.
Karena menyesuaikan anggaran, dalam semester ganjil tahun ini, IAIN Sorong pun mengurangi jumlah tenaga dosen LB di beberapa prodi.
Sebelumnya, Hasbullah menguraikan tugas-tugas pokoknya seperti di bidang administrasi umum, bagimana Ia harus mampu mensinergikan administrasi dosen dan pegawai keseluruhan yang ada di kampus IAIN Sorong bersama dengan kepala biro yang menangani administrasi akademik dan kemahasiswaan .
Pembangunan fisik yang kini gencar dilaksanakan di IAIN Sorong merupakan bagian dari perencanaan yang telah diwujudkan. “Untuk perencanaan ada perencanaan rutin dan perencanaan yang sifatnya berdasarkan visi misi dan berdasarkan perintah dari program nasional maupun perintah dari program pengembangan kampus,”terangnya.
Wakil Rektor II berharap dari semua pelaksanaan tugas yang diemban ada peningkatan pencapaian dari sisi SDM, kualitas, akuntabel, transaparan dan dapat dipertanggungjawabkan. (ros)