SORONG-Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw, Yosep Yewen, A.md ketika melakukan jumpa pers di Vega Hotel Sorong, Sabtu (26/8) membantah terkait isu yang beredar oleh oknum Kadistrik bahwa SD Negeri yang akan dibangun di Distrik FEF Kabupaten Tambrauw adalah Fiktif atau tidak ada.
Bahkan, Kadis Pendidikan tersebut menegaskan, bahwa semua masyarakat di Distrik FEF sangat mendukung kehadiran SD Negeri FEF. Karena selama ini belum ada. Sehingga SD Negeri tersebut merupakan perdana yang rencana dibangun tahun 2023 ini.
Dikatakan Rencana pembangunan gedung sekolah SD Negeri FEF sebenarnya sudah lama, tapi karena keterbatasan anggaran sehingga baru dianggarkan di tahun 2023 dan sudah disetujui DPRD. Ini juga ada dalam RKPD Kabupaten Tambrauw.
“Itu tidak benar. Jadi sekolah tidak fiktif. Master plan dan anggaran sudah ada. Hanya Kepala Distrik FEF saja yang merasa keberatan dengan hadirnya sekolah itu di wilayahnya. Rencana pembangunan 3 ruang kelas baru (RKB) SD Negeri FEF sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Sehingga tahun 2023 sudah harus action pembangunannya,” tegasnya.
Sejak pada awal tahun 2023 dikatakan Kadis Pendidikan bahwa pihaknya sudah melakukan penerimaan siswa baru dan sementara menggunakan Gedung Puskesmas sebagai Kantor Dinas Pendidikan sementara. Karena kantor Dinas Pendidikan belum dibangun di FEF juga. Sehingga proses belajar mengajar di SD Negeri FEF untuk sementara menggunakan gedung yang ada dan belajar mengajar telah berjalan selama 2 minggu .
“Untuk sementara kami gunakan aula kantor dinas pendidikan yang gedung puskesmas itu, untuk proses belajar anak-anak kelas 1 SD. Begitu selesai pembangunan 3 ruang kelas baru sekolah, maka kita tinggal alihkan saja proses belajar mengajarnya,” jelasnya.
Lanjutnya, pembangunan 3 RKB SD Negeri FEF masih belum dilakukan, karena anggaran baru ditentukan tahun 2023 dengan total anggaran Rp1.2 miliar untuk 3 RKB. Hal ini karena lokasi yang akan digunakan untuk tempat pembangunan, sampai saat ini masih terjadi pro kontra.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan, yang membuat mereka sangat kecewa yaitu saat proses belajar mengajar berlangsung, Kepala Distrik FEF tiba-tiba datang mengusir guru-guru.
“Dia juga ambil lambang burung garuda itu lalu pukul didepan kelas itu. Anak-anak yang lihat itu lalu menangis karena takut. Kepala Distrik melakukan hal itu, alasan karena tidak ada koordinasi antara kami Dinas Pendidikan dengan dia. Padahal kita sudah koordinasi,” jelasnya.
Lanjutnya, karena selama ini Dinas Pendidikan belum memiliki gedung kantor, maka untuk sementara waktu mereka mengontrak puskesmas FEF untuk menjadi Kantor Dinas Pendidikan.
“Jadi itu bukan fiktif, sekolahnya dibuka tahun ini dan proses belajar mengajar sudah berjalan selama dua minggu. Padahal pada pertemuan pertama dan kedua, kami sudah menyampaikan permohonan maaf kepada beliau, memang kami tidak meminta ijin kepada beliau terkait beroperasinya SD Negeri FEF,” jelasnya.
Kadis Pendidikan menambahkan bahwa, jika dikatakan fiktif, kalau uang dipakai habis dan tidak ada barang. “Tapi ini proses belajar mengajar ada,” katanya.
Dikatakan juga Kadis Pendidikan bahwa, alasan SD Negeri FEF harus ada di Distrik FEF karena tidak mungkin semua orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah swasta atau yayasan keagamaan.
“Tidak mungkin orang tua yang beragama Islam sekolahkan anaknya di sekolah Katholik, begitu sebaliknya. Ini contoh saja, karena fakta-fakta itulah maka kita memberikan solusi dengan menghadirkan sekolah negeri di FEF,” jelasnya.
Selain itu, kata Yosep, FEF adalah ibukota Kabupaten Tambrauw. Jadi harus ada akses pendidikan negeri yang sebagai barometer untuk tempat lain. Mengingat saat ini perkembangan Distrik FEF begitu-begitu saja.
“Sesuai perencanaan, ada 4 titik yang direncanakan akan dibangun bangunan sekolah SD Negeri. Yaitu di Sausapor, FEF, Kebar dan Ambarbaken,” katanya.
“Tahun 2023, kita mulai pembangunan SD negeri dari FEF dulu. Kemudian kedepan Sausapor, Ambarbaken dan Kebar. Karena di Kabupaten Tambrauw kebanyakan yang ada sekolah YPPK, sedangkan sekolah negeri atau sekolah inpres kurang,” sambungnya.
Lanjutnya, sesuai dengan program Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan, maka harus dibangun sekolah-sekolah negeri untuk mengangkat indeks prestasi manusia (IPM). Karena beberapa tahun terakhir IPM Kabupaten Tambrauw itu rendah, raport nya juga banyak yang merah.
“Makanya kita memperbaiki semua itu dengan membangun sekolah-sekolah negeri, supaya dapat mengangkat IPM. Kami juga menyediakan fasilitas untuk para guru, agar mereka betah mengajar di Tambrauw,” pungkasnya.(zia)