IAIN Harus Jadi Aset Indonesia dan Bermanfaat untuk Seluruh Umat
SORONG – Pj Gubernur Papua Barat Daya (PBD), Dr. Muhammad Musa’ad, M.Si melepas sebanyak 206 Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong untuk melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Terpadu.
Ratusan mahasiswa KKN Terpadu tersebut terbagi dalam 25 Posko yang tersebar di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Rektor IAIN Sorong, Prof. Dr. Hamzah Khaeriyah, M.Ag dalam sambutannya mengatakan, kali ini adalah momen bagi IAIN Sorong dalam pelepasan mahasiswa KKN terbanyak sepanjang sejarah.
“Lebih dari 200 mahasiswa akan melaksanakan KKN terpadu di 4 daerah di Papua Barat Daya. Ini adalah pelepasan mahasiswa KKN yang terbanyak. Selaligus untuk pertama kalinya mahasiswa melaksanakan KKN terjauh. Yakni di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku,” sebut Rektor yang baru saja meraih gelar profesornya tersebut.
Sementara itu, dalam amanatnya, Musa’ad berpesan tiga hal penting kepada para calon mahasiswa KKN Terpadu IAIN Sorong. Tiga pesan itu adalah 3C (Concept, competence, connection). Dimana 3C merupakan bekal hidup di abad modern yang dikutip dari seorang ahli manajemen.
“Saya yakin generasi yang bisa hidup di abad modern ini adalah mereka yang punya konsep, kompetensi dan koneksi. Konsep adalah gagasan, dan saya yakin yang pernah mengenyam penddikan tinggi pasti punya konsep dalam dirinya,” ujar Musa’ad.
Dilanjutkan Musa’ad, tidak boleh berhenti pada konsep, namun harus memiliki kompetensi atau kemampuan untuk mentransformasi ilmu atau konsep yang telah dimiliki. Kemudian ditunjang dengan koneksi atau jaringan kerja untuk mendukung konsep dan kompetensi yang dimiliki.
Musa’ad juga berpesan kepada setiap mahasiswa agar tidak berfikir yang biasa-biasa saja, namun harus bisa berfikir out of the box. Sehingga bisa mengatasi berbagai persoalan yang nantinya ditemui di tempat tugas KKN.
“Jangan berharap akan terjadi sesuatu yang linier antara teori yang didapatkan di kelas dengan keadaan yang ditemukan di lapangan. Kita harus berani berfikir out of the box, keluar dari kotak pandora. Jangan berfikir hal yang biasa-biasa saja, harus berfikir luar biasa untuk bisa mengatasi persoalan yang ada,” pesannya.
Ia juga meminta kepada seluruh mahasiswa KKN terpadu IAIN Sorong untuk berani mengeluarkan kemampuan diri setibanya tida di tempat KKN. Sebab Dia yakin bahwa setiap manusia diciptakan dengan kemampuan yang tak selalu sama.
“Tidak ada yang tidak pintar, semua orang itu pintar, hanya saja mungkin mereka kurang belajar. Karena tidak mungkin Allah ciptakan manusia dengan ketidakmampuan. Tetap harus percaya diri bahwa kita adalah versi terbaik dari ciptaan Allah,” kata mantan Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) tersebut.
Menutup amanatnya, Mu’saad berharap IAIN Sorong ke depan tidak hanya menjadi aset bagi Kota Sorong maupun Papua Barat Daya, melainkan menjadi aset Indonesia. IAIN Sorong juga diharapkan tak hanya membawa manfaat bagi umat Islam, tetapi juga bagi seluruh umat. (ayu)