SORONG- Sukses menggelar Kongres ke VI, Gereja Baptis Anugrah Indonesia (GBAI) di Kota Sorong. Ketua Panitia kongres, Elisa Kambu menyebut lima tahun kedepan GBAI berjalan dengan sejumlah program kerja. Salah satunya merekomendasikan tiga isu ke Pemerintah daerah.
Pembukaan Kongres ke VI GBAI awalnya berlangsung di Panorama Hotel pada 10 Juli 2023. Kini, Kamis (20/7) resmi ditutup oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Drs Moch. Musa’ad.
Ketua Panitia Kongres ke VI Gereja Babtis Anugrah Indonesia, Elisa Kambu menjelaskan dalam kongres ke VI pihaknya telah menerima laporan pertanggungjawaban pengurus pusat GBAI periode 2018-2023. Kedua, juga telah disepekati kebijakan program yang akan menjadi rujukan pengurus pusat yang baru.
Ketiga, juga dilakukan pemilihan pengurus pusat yang baru yakni Pdt Kelly Kambu, S.Th jabat Ketua Umum GBAI, Sekretaris Yonas Howai dan Maypau selaku bendahara GBAI untuk periode 2023-2028.
Dan telah ditetapkan juga formatur yang akan bekerja. Pengurus baru telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah perihal isu sinergitas yakni isu pemilu, isu lingkungan dan isu keamanan.
“Kita harap pemerintah memiliki ruang yang cukup untuk berkolaborasi dengan gereja dan masyarakat adat dalam hal memecahkan masalah yang akan kita hadapi,”ungkapnya.
Dikatakan Elisa, program 5 tahun kedepan juga ada yang internal dan eksternal yang harus dilaksanakan. Yakni GBAI diharapkan tidak hanya ada di tanah Papua tetapi berkembang diseluruh penjuru Indonesia.
“Gereja bisa buka pos-pos pelayanan seperti yang kita laporkan bahwa GBAI ini berkantor di Sorong, tetapi pelayanannya menjangkau semua tanah Papua dan luar Papua seperti Bali dan Riau,”tambahnya seraya menambahkan lima tahun ke depan harus ekspansi ke provinsi yang lain. Dengan mengerjakan proyek itu tentu harus miliki sumber daya manusia.
Elisa menambahkan program yang tidak kalah penting adalah penguatan kapasitas para pelayanan melalui pelatihan untuk jangka pendek tetapi mungkin juga untuk jangka panjang sehingga diharapkan GBAI bisa memiliki sekolah theologi sendiri.
“Selanjutnya sambung Elisa nanti kongres ke VII akan dilaksanakan di Mimika, Provinsi Papua Tengah,”pungkasnya.(rin)