JAYAPURA – Sebagai bentuk komitmen hadirnya negara bagi masyarakat, PT PLN (Persero) dan pemerintah mampu melistriki 220 desa di tanah Papua sepanjang tahun 2022. Jumlah desa berlistrik ini terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya seiring dengan berbagai upaya akselerasi program listrik desa hingga ke pelosok tanah air.
Dari total capaian desa yang sudah dilistriki pada tahun 2022, masih ada sekitar 160 desa tersebar di seluruh Provinsi di Papua yang belum mendapatkan pelayanan kelistrikan PLN. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan desa-desa belum berlistrik tersebut mayoritas berada di daerah remote yang sulit untuk dijangkau.
“PLN memiliki tugas memberikan penerangan yang layak untuk seluruh desa termasuk daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Berkat sinergi dan dukungan dari pemerintah, kini sampai Mei 2023 PLN berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,17 persen dari sebelumnya 97,11 persen per Desember 2022 dan rasio desa berlistrik mencapai 97,82 persen dari sebelumnya 97,62 persen per Desember 2022,” papar Budiono.
Hadirnya listrik hingga ke pelosok dapat memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lewat akses listrik yang andal, layanan kesehatan, pendidikan hingga geliat perekonomian bisa bertumbuh dan menjadi lebih meningkat. Hal ini tentu perlu adanya sinergi berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah hingga stakeholder terkait.
“Semua masyarakat berhak mendapatkan fasilitas kelistrikan maka dari itu PLN akan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi untuk mewujudkan energi berkeadilan. Adanya bantuan dana penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan pemerintah membuat akselerasi pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah-daerah menjadi terwujud,” ungkap Budiono.
Dengan tantangan yang beragam mulai dari sisi geografis, akomodasi dan letak wilayah yang terisolir, PLN terus berupaya menyediakan sumber listrik dengan berbagai cara, mulai dari pembangunan pembangkit berbasis EBT hingga penggunaan battery storage system. Pemanfaatan potensi alam sekitar seperti air, sinar matahari bahkan angin coba dimaksimalkan sebagai sumber energi penghasil listrik.
“Dengan semangat dan kerja keras dari seluruh pihak, kami berharap desa – desa yang belum terlistriki ini bisa segera kami jangkau. Ini perlu upaya bersama untuk bisa menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat di Papua,” tutup Budiono.(*/pon)