NDUGA – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang tim satuan tugas (Satgas) Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Situasi mencekam itu terjadi saat tim Satgas Kopasgat melakukan patroli di area bandara.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan KKB melepaskan 5 kali tembakan ke arah petugas. Penembakan itu terjadi pada Kamis (22/6) sekitar pukul 09.45 WIT. “Pada saat satu tim menuju ke lokasi area landasan tiba-tiba terdengar 5 kali bunyi tembakan dari arah jam 12 Pos Pam Bandara,” kata Benny kepada wartawan seperti dikutip dari detikcom, Jumat (23/6/2023).
Menurut Benny, tim Satgas Kopasgat langsung merespons dengan melepaskan tembakan balasan. Dia memastikan tidak ada korban dalam insiden tersebut. “Ya memang situasi memang sempat terjadi (serangan KKB) dengan TNI ada balasan tembak namun tidak ada korban,” katanya. Selanjutnya aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Aparat menyisir di sekitar Kwari dan wilayah Bandara. “Aparat gabungan TNI-Polri langsung melakukan pengejaran di sekitaran area Kwari,” terangnya.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan aksi teror KKB tersebut untuk mencari perhatian. Mereka ini keberadaannya diketahui oleh penjabat bupati yang baru. “Pelakunya diduga mereka (KKB) yang berbasis di Nduga, mereka cari perhatian karena ada Pj Bupati yang baru,” pungkasnya.
Kombes Benny mengatakan penerbangan di bandara Kenyam sempat terganggu akibat serangan KKB tersebut. Namun dia memastikan situasi di bandara saat ini sudah kembali normal. “Untuk penerbangan sudah kembali normal. Bukan ditutup namun terganggu saja pascapenembakan itu. Hari ini sudah normal,” katanya.
Selain aktivitas di bandara, Benny menuturkan situasi di Kabupaten Nduga juga sudah kembali normal. Aparat gabungan TNI-Polri juga melakukan pengamanan dan patroli. “Sampai saat ini aparat gabungan masih melaksanakan siaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali,” ucapnya. (hsr/detikcom)