Napak Tilas Suku Moi di Negeri Malamoi
AIMAS – Guna membangkitkan gairah kebudayaan lokal, Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong menghadirkan Seminar Kebudayaan Suku Moi dengan mengusung tema, ‘Napak Tilas Suku Moi di Negeri Malamoi’. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso, S.Sos, MM, M.AP, Rabu (31/5).
Pj Bupati dalam sambutannya mengatakan, berkembangnya zaman akan berdampak terhadap lunturnya nilai kebudayaan jika tidak ada upaya pelestarian. Secara tidak sadar degradasi terhadap suatu budaya akan tergantikan dengan gaya hidup masyarakat masa kini.
Oleh karenanya, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan tersebut. Sebab seharusnya
kebudayaan harus menjadi modal menaikkan citra bangsa, termasuk budaya suku Moi.
“Kebudayaan menjadi nilai nilai leluhur yang harus kita kembangkan, termasuk mengkorelasikan keterkaitan antara pendisikan dan kebudayaan. Karena sesungguhnya pendidikan lahir dari kebudayaan dan riset lahir dari pendidikan. Maka pengetahuan apapun harus berbasis pendidikan. Sehingga kita harus menempatkan Suku Moi secara benar dan bermartabat,” ujar Moso.
Sementara itu, Koordinator Pendayagunaan Ruang Publik, Irianto M. Ali menambakan, pelaksanaan seminar kebudayaan juga merupakan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi, yakni sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dimana Universitas Nani Bili Nusantara berkomitmen untuk memberikan pemahaman serta membangkitkan kembali budaya lokal.
Diungkapkan Irianto, melalui kegiatan ini pihaknya berupaya mendorong generasi milenial usia produktif, baik di tingkat SMP, SMA sampai pada mahasiswa agar mereka mengerti tentang kehidupan masyarakat Suku Moi. Bahwa mereka harus mengetahui adat istiadat yang ada di negeri ini sehingga wilayah pergaulan, kebiasaan hidup Suku Moi diketahui oleh generasi penerus yang akan datang.
“Selain tema intinya, seminar hari ini juga bicara tentang ekspansi pendidikan ekonomi sosial kemasyarakatan khusus untuk masyarakat Suku Moi. Ini yang menjadi dasar sehingga Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) khususnya pada Pendayagunaan Ruang Publik Dirjen Kebudayaan mendorong agenda ini,” ungkap Irianto.
Ia menyebutkan, seminar kebudayaan ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan Festifal Malamoi yang nantinya juga akan dilaksanakan. Pada ajang festival tersebut juga akan disuguhkan pentas seni budaya, ritual adat dan pameran makanan khas Suku Moi.
Pihaknya berharap, seluruh peserta nantinya akan memahami dengan detail berkaitan dengan sejarah Suku Moi dan bagaimana kehidupan mereka. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi rekomendasi kepada Dirjen Kebudayaan untuk terus menggali hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan Suku Moi yang ada di Tanah Papua. (ayu)