MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw M.Si mengatakan pemerintah provinsi saat ini tengan menseriusi masih tingginya kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting.
Berdasarkan data Bappeda Papua Barat, Prevalensi stunting Papua Barat mencapai 30 persen sedangkan kemiskinan ekstrem 8,35 persen.
Saat memaparkan hasil evaluasi kinerja, Dirinya mendapat atensi terkait dengan prevalensi stunting dan kemiskinan ektrem sebab perintah langsung dari presiden.
“Kita akan segera mengambil langkah cepat untuk kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting,” ujarnya, Sabtu (15/4/2023).
Ia menjelaskan terdapat delapan organisasi perangkat daerah yang terlibat langsung dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem
“Hari ini kita melakukan meeting virtual di Bintuni dengan para bupati,” jelasnya.
Paulus Waterpauw memilih di Bintuni lantaran sebagai daerah penghasil gas nomor dua dan memiliki PAD yang besar namun stunting dan kemiskinan ekstrem masih tinggi.
“Inia da apa? Makanya kita terjun langsung kelapangan untuk membedah pokok-pokok permasalahannya,” kata Waterpauw.
Selain itu, pemerintah Papua Barat akan membentuk satuan tugas penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. (bw)