SORONG – Guna menjalin sinergitas bersama Forkopimda dalam rangka pengelolaan industri hulu Migas, KKKS dan SKK Migas Wilayah Pamalu menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait perkembangan industri hulu migas di Provinsi Papua barat Daya (PBD) yang berlangsung di Aston Sorong Hotel & Conference Center, Rabu (8/3).
Kepala Perwakilan SKK Migas Papua Maluku, Subagyo, mengungkapkan, pelaksanaan FGD merupakan salah satu bentuk partnership untuk menjalin kolaborasi bersama para stakeholder guna memastikan kegiatan eksplorasi hulu Migas berjalan dengan lancar. “Salah satu alasan dilaksanakannya FGD adalah untuk memastikan kelancaran produksi industri hulu Migas. Serta memastikan proyek strategis nasional berjalan dengan lancar,” ujar Subagyo.
Ia mengatakan, lancarnya kegiatan produksi industri hulu Migas tentunya akan meningkatkan citra investasi positif bagi hulu Migas di daerah. Oleh karenanya kemitraan antara SKK Migas dengan pemerintah daerah sangatlah dibutuhkan. “Semua slogan yang dapat menggambarkan apa yang telah dilakukan dan ingin terus ditingkatkan oleh SKK Migas dan KKKS dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasional hulu Migas di wilayah Pamalu harus tetap terpelihara. Maka kemitraan ini sangatlah dibutuhkan,” sambungnya.
Karena dukungan yang diberikan kepada industri hulu migas dalam bentuk insentif non fiskal akan memberikan kontribusi baik kepada daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi saat ini industri hulu migas masih memegang peran strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, dalam pelaksanaan kegiatan operasional SKK Migas terus berupaya untuk mengadakan perbaikan pengelolaan serta menciptakan budaya anti suap. Sebagai wujud implementasinya, SKK Migas juga telah berhasil mempertahankan sertifikasi ISO SNI 37001 sistem manajemen anti penyuapan. Subagyo berharap, upaya tersebut dapat mewujudkan industri hulu Migas yang sehat dan transparan. Guna terciptanya ketahanan dan kedaulatan energi yang berdampak pada kesejahteraan bangsa. (ayu)