SORONG – Verifikator dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) didampingi PPD dan KPU melaksanakan verifikasi factual pendukung bakal calon anggota DPD Provinsi Papua Barat Daya, M. Sanusi Rahaningmas yang dipusatkan di kediaman bakal calon yang berlokasi di Jalan Melati Raya Km 9 Kota Sorong, Selasa (28/2) sore. Ratusan sampel pendukung yang berdomisili di wilayah Distrik Sorong Manoi, Sorong, Sorong Timur, Sorong Utara, Sorong Kota dan Distrik Malaimsimsa, satu persatu menjalani verifikasi oleh PPS tempat domisili calon pendukung. Pantauan Radar Sorong, pelaksanaan verifikasi factual berlangsung mulai pukul 16.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT.
Ditemui wartawan usai setelah kegiatan verifikasi factual berakhir, Sanusi Rahaningmas mengatakan, verifikasi factual ini pekerjaan yang sangat sulit dan rumit, mengingat cukup banyak sampel yang harus diverifikasi. “Seperti saya sendiri kurang lebih 800-an sampel yang harus diverifikasi. Ini suatu pekerjaan yang sangat luar biasa ditangani oleh KPU, Panwas, PPD, PPS. Rentang waktu yang diberikan itu batas tanggal 8 Maret, ini kan kelihatannya terlalu singkat, sementara untuk temui para pemberi dukungan ini kan kadang jarang ketemu di rumah karena aktivitas warga ada keluar pagi malam baru pulang,” kata Sanusi Rahaningmas.
Selain itu, letak geografis dan kesibukan warga yang mendukung sehingga untuk mencapai verifikasi 100 persen dengan sampel yang begitu banyak, tentu membutuhkan waktu yang lama. “Oleh karena itu, langkah yang saya tempuh untuk membantu teman-teman penyelenggara pemilu dalam rangka verifikasi factual, saya secara pribadi di hampir semua daerah, lewat LO saya kumpulkan sebagian pendukung, kemudian kami surati ke KPU untuk kemudian menginstruksikan kepada PPD dan PPS untuk turun melakukan verifikasi. Ini yang saya lakukan di Sorong Selatan, Tambrauw, Raja Ampat, dan hari ini di Kota Sorong. Insya Allah sehari dua saya lakukan lagi di Kabupaten Sorong,” jelasnya.
Di lain sisi lanjut Sanusi, mengumpulkan pendukung dari satu sisi para pendukung ini mereka tahu bahwa yang saya dukung ini kalau menyampaikan sesuatu, mereka Alhamdulillah welcome kumpu, kemudian PPD dan PPS datang melakukan verifikasi factual dan Panwas mengawasi. “Insya Allah yang belum hadir pada hari ini, mereka akan cari dan juga kita kandidat dan tim, kita cari solusi juga. Kita berharap sebagian besar sample bisa mengikuti verifikasi factual ini,” ucapnya.
Sanusi mengatakan, untuk verfikasi factual di Papua Barat Daya ini ia fokuskan di daerah-daerah yang tingkat kesulitannya tinggi seperti di Tambrauw, Sorong Selatan dan Raja Ampat. “Alhamdulillah, ketiga kabupaten ini sudah jalan. Tambrauw, kemarin di Moraid dan Sausapor itu sudah jalan, kemudian Raja Ampat sudah jalan di pulau-pulau tinggal Waisai Kota. Sorong Selatan juga begitu. Alhamdulilah kita perkirakan sudah mencapai 50 persen, dan rata-rata baru satu hari kita laksanakan. Saya secara pribadi membantu teman-teman penyelenggara dengan cara mengumpulkan konstituen pendukung saya, supaya memudahkan teman-teman penyelengara melakukan verifikasi factual. Target saya itu kita bantu diatas 50 persen, nanti sisanya teman-teman penyelenggara dengan berbagai cara dan kebijakannya bisa melakukan verifikasi factual,” tandasnya. “Target saya 70 sampai 80 persen sampel yang diverifikasi faktual harus kita dapatkan, bila perlu 100 persen harus kita capai. Artinya itu wujud yang menunjukkan mereka betul-betul mendukung saya,” tegasnya.
Saat mendaftar sebagai bakal calon anggota DPD Provinsi Papua Barat Daya, Sanusi mengumpulkan 2536 KTP, dan setelah masuk di data silon, sehingga jumlah yang dianggap sah itu 2007 dari persyaratan minimal 1000 dukungan KTP. Sampel dukungan untuk dilakukan verifikasi factual tahap pertama kurang lebih 820-an.
“Kalau untuk bicara lolos untuk jadi calon DPD, saya yakin lolos karena dari dukungan saya 2007 KTP kemudian yang diverfak ini 820-an, yang sudah verfak ini kurang lebih 40 persen, saya yakin sudah lolos. Walau KTP pendukung sudah melebihi persyaratan, tapi kita tetap mengikuti aturan untuk melakukan verfak, sehingga kita juga tahu secara riil apa mereka dukung atau tidak. Alhamdulillah, yang saya terima laporan dari semua daerah, semua sample yang diverfak itu 100 persen mendukung saya. Sesuai dengan laporan LO di daerah, belum ada satupun sampel verifikasi factual yang tidak mendukung saya,” jelasnya.
Ditanyai mengenai belum cairnya anggaran untuk PPD dan PPS, Sanusi mengatakan, terlepas sebagai kandidat, ia merupakan anggota DPD aktif yang punya kewenangan menjaring aspirasi terkait dengan program nasional terkait pemilu ini. “Sudah barang tentu pemilu ini jalan lancar kalau ditunjang dengan anggaran, tapi tadi setelah saya tanya memang banyak yang mengatakan bahwa dananya belum cair. Saya belum tahu apakah ini masalahnya di pusat atau dimana, tapi setelah saya dengarkan ada beberapa teman yang katakan bahwa anggaran dalam proses, mudah-mudahan ini benar,” tukasnya.
Jangan sampai KPU RI lanjut Sanusi, mendesak KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tahapan pemilu ini berjalan tetapi tidak ditunjang dengan anggaran, karena ini juga bisa berdampak terhadap kinerja penyelenggara di lapangan. “Untuk menunjang kelancaran tahapan penyelenggaraan sampai pada hari H pemilu yang akan datang, kalau bisa jangan ada masalah yang terkait dengan pendanaan. Karena apa, semua ini bisa berjalan lancar kalau anggaran itu ada dan tidak tersendat-sendat, supaya secepatnya dicairkan demi menunjang kegiatan-kegiatan lapangan dan tahapan penyelenggaraan pemilu ini berjalan dengan lancar sampai pada hari H nanti,” pungkasnya. (ian)