SORONG – Tak berselang lama usai penangkapan pelaku utama pembakaran wanita paruh baya di Km 8 Kota Sorong, tim gabungan Polresta Sorong Kota kembali menangkap seorang tersangka berinisial AT yang diduga membeli bensin yang digunakan untuk menyiram korban. Tersangka AT ditangkap pada Rabu (25/1) sekitar pukul 18.40 WIT.
Kapolresta Sorong Kota melalui Plh Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, Iptu Ade Andini saat dikonfimasi membenarkan bahwa tim gabungan Polresta Sorong Kota menangkap 1 lagi tersangka yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran Almh. WS pada hari Selasa (23/1) di depan Kompleks Kokoda, Km 8 Kora Sorong.
Tersangka yang diamankan, sambung Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, berinisial AT, perannya membawa botol berisi pertalite (Bensin) sebelum kejadian pembakaran tersebut. Tersangka diamankan di pondok depan rumahnya tanpa perlawanan.
Kini tim gabungan Polresta Sorong Kota bersama jajaran Polsek masih melakukan pencarian terhadap para pelaku lainnya yang teribat dalam penganiayaan hingga pembakaran tubuh Almh. WS di Kompleks Kokoda Km 8.
Sebelumnya, tersangka utama pembakaran wanita paruh baya berinisial WS (50) di depan Kompleks Kokoda Km 8 Kota Sorong, telah lebih dulu dibekuk tim gabungan Polresta Sorong Kota pada Rabu (25/1) pukul 09.00 WIT. Pelaku berinisial FT tersebut merupakan orang yang menyalakan api (pelaku utama) sehingga membakar tubuh korban.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto,S.IK,MH menjelaskan, timnya sudah mengamankan 1 pelaku pembakar WS berinisial FT yang merupakan pelaku utama yang menyalahkan api dan membakar tubuh korban. “Pelaku yang kami amankan ini, adalah pelaku utama sekaligus yang membakar tubuh korban,” jelas Kapolresta Sorong Kota.
FT ditangkap di rumah saudaranya tanpa perlawanan. Kronologi penangkapan berawal saat tim gabungan Polresta Sorong Kota menyasar Kompleks Kokoda, Km 8. Dan diketahui, pelaku berada di rumah saudaranya di daerah Km 10. “Awalnya pelaku berada di rumahnya di Kompleks Kokoda Km 8, namun sekitar pukul 04.00 WIT Rabu dini hari pelaku bergesar ke rumah saudaranya, sehingga tim gabungan menangkap pelaku tanpa perlawanan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita paruh baya berinisial WS yang dicurigai penculik anak, dianiaya hingga dibakar massa di depan Kompleks Kokoda, Selasa (24/1) pagi. Massa menduga wanita tersebut sebagai penculik anak hanya karena korban berlalu-lalang tanpa melakukan apapun. Sempat dilarikan ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawa korban tak tertolong lagi, Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.50 WIT akibat 90 persen luka bakar yang dialaminya. Selain korban, dua warga lainnya juga dilarikan ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pertolongan medis karena mengalami luka bakar saat berusaha menolong korban.
Salah seorang saksi menjelaskan, massa menduga korban adalah pelaku pencuri anak sehingga menangkap korban dan menghajarnya hingga babak belur dan kemudian dibakar. “Korban hanya jalan biasa saja, tidak melakukan apapun. Tapi massa melihat korban dan mengatakan ini sudah yang biasa culik-culik anak. Lalu massa tangkap dan memukul serta membakar korban,”ungkapnya.
Diakui saksi, ia mengetahui kejadian sekitar pukul 06.00 WIT, dirinya bersama anggota sempat mengamankan korban, namun karena massa dalam jumlah banyak dan iapun terkena siraman bensin, sehingga dirinya mundur. (juh)