JAYAPURA – Anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan l, Yan P Mendenas meminta Panglima TNI membuat strategi khusus untuk menghentikan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia menilai pembangunan Papua akan susah tercipta jika tidak didukung keamanan. “Dalam waktu dekat kami akan ada jadwal rapat kerja dengan Panglima TNI dan seluruh jajaran Kepala Staf Angkatan. Tujuan rapat itu membahas isu-isu keamanan di Papua. Karena kami di Komisi I sangat konsen membahas masalah konflik di Papua,” ungkap Yan Mandenas seperti dikutip dari detikcom.
“Dari rapat nantinya tentu kami menginginkan Panglima bersama dengan mitra-mitra kerjanya untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih efektif, efisien sesuai dengan wilayah di Papua yang memiliki permasalahannya masing-masing. Karena di Papua ada daerah yang lagi bergejolak, ada yang aman dan ada daerah akan yang mulai disusupi. Nah ini perlu diambil langkah strategis yang baik untuk mengatasinya,” katanya.
Dia menilai KKB dari waktu ke waktu, khususnya belakangan ini kian intens melakukan aksinya. Banyak korban jiwa, perusakan fasilitas publik hingga aksi teror yang membuat masyarakat takut. “Khusus jajaran TNI, kami akan minta Panglima untuk membenahi sisi secara internal sampai tingkat bawah dalam mengatasi kelompok KKB. Jangan pula kita kirim pasukan hanya untuk mati konyol. Atau jangan pula pasukan yang dikirim malah membuat suasana semakin panas. Atau jangan pula pasukan kita malah terlihat dalam menyuplai senjata dan amunisi,” jelasnya. “Apabila strategi yang dilakukan sudah baik dan tepat. Kita juga mau strategi itu dipertahankan. Jangan ganti Panglima, ganti Pangdam sampai ke Dandim-nya. Lalu strategi yang sudah dibuat baik itu berubah. Nah ini kami tidak mau terjadi,” imbuhnya.
Anggota Fraksi Gerindra itu mengaku memiliki mimpi suatu saat Papua tak lagi bergejolak. “Kalau Papua aman, pasti tidak ada lagi kelompok yang mengatasnamakan KKB. Tak ada juga pemberontakan baik yang mengatasnamakan kelompok tertentu dari daerah maupun luar Negeri,” ujarnya.
Dia juga meminta agar langkah-langkah persuasif bisa dilakukan terhadap kelompok KKB, tanpa adanya jatuh korban. Disamping itu tentu perlu adanya pendekatan komunikasi kepada kelompok KKB, agar intensitas mereka menurun dan tak meluas ke daerah yang sebelumnya aman. “Tentu penanganan di daerah harus berbeda-beda. Kan tidak semua daerah dikuasai kelompok KKB. Ada daerah yang aman. Nah daerah yang aman ini harus terus dijaga, jangan sampai disusupi dan dihasut hingga daerah itu kemudian menjadi daerah konflik,” pungkasnya. (hmw/alk/detikcom)