MANOKWARI – Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Manokwari, Syors A. Prawar menyebutkan kerawanan pemilihan umum (Pemilu) 2024, Manokwari hingga kini masih dalam kategori sedang. Hal tersebut berdasarkan indikator dari pemungutan suara ulang (PSU), pidana pemilu di 2019, mobilisasi massa. “Saat ini masih sedang, dan kategori ini masih bisa berkembang bisa rendah ataupun tinggi,” ujarnya, Rabu (18/1).
Ia menyebutkan kategori kerawanan pemilu 2024 lebih baik daripada tahun 2019. Meski kerawanan pemilu 2024 masuk kategori sedang, Bawaslu Manokwari tetap melakukan minimalisasi terjadinya pelanggaran pemilu. “Kita sudah petakan, dan melaksanakan sejumlah program untuk meminimalisasi terjadinya pelanggaran pemilu,” sebutnya.
Meminimalisasi pelanggaran pemilu, lanjut Syors, perlu adanya kerja sama yang baik antar berbagai pihak termasuk pemerintah daerah. Ia menuturkan pihaknya terus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga kerawanan pemilu bisa terjaga. “Kami akan turun ke tempat-tempat yang kami anggap rawan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, sebagai bahan acuan pemetaan pemilu, Bawaslu Manokwari mengambil data sampel dari pemilu kepala daerah di tahun 2020 lalu. “Ada beberapa lokasi seperti Sanggeng, Amban, Wosi dan sebagainya,” jelasnya. “Selain itu, kita akan dirikan kampung tolak politik uang atau money politics namun masih menunggu kajian dan laporan kampung mana yang akan kita jadikan kampung tolak politik uang,” tambahnya. (bw)