SORONG – Keluarga Besar Bukit Barisan yang meliputi tiga wilayah besar yakni Ayamaru Timur Selatan dan sekitarnya, Ayamaru Selatan Jaya dan sekitarnya, serta Sembaro Raya yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong, Jumat (6/1) menggelar ibadah syukur dan lepas sambut tahun 2022-2023 yang dipimpin Pdt. Kelly Kambu,S.Th.
Pesta iman yang berlangsung di gedung serbaguna Batalion Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yuda Sakti Sorong Papua Barat Daya berlangsung hikmat. Turut Hadir Intelektual Maybrat, Elisa Kambu, S.Sos, serta generasi emas Bukit Barisan lainnya yang selama ini mengabdi di Kota Sorong, Kabupaten Sorong maupun Provinsi Papua Barat.
Ibadah syukur dan lepas-sambut tahun 2022-2023 turut dimeriahkan atraksi tarian etnik Papua yang mengisahkan Persatuan Indonesia, dihadiri bukan saja kelompok etnis Maybrat tetapi juga kelompok masyarakat nusantara, maupun yang selama ini turut berjasa dalam memperjuangkan kehadiran provinsi Papua Barat Daya di Tanah Malamaoi.
Ketua Panitia yang juga inisiator syukuran lepas sambut tahun baru, Yustinus Kambu,SH mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan betujuan untuk mensyukuri kebaikan Tuhan sepanjang tahun 2022 dan bagaimana menatap visi misi hidup kedepan di tahun 2023. Sebagai tokoh intelektual yang ikut berjasa dalam memperjuangkan hadirnya Provinsi PBD, lanjut Yustinus Kambu, bahwa tahun 2023 merupakan tahun politik sehingga tidak salah kalau momentum ini juga dijadikan sebagai ruang silaturahmi keluarga menuju pesta demokrasi 2024 mendatang. “Generasi Bukit Barisan harus menentukan sikap untuk berkompetisi merebut eksistensi kursi parlemen baik di tingkat kabupaten-kota, provinsi maupun pusat,” ucapnya.
Mewakili generasi emas Bukit Barisan, Drs. Anton Sagrim berkesempatan menyampaikan beberapa poin ungkapan hati seorang anak kepada ibu yang tentunya mendapat respon dari tamu undangan yang hadir. “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh Berkeping-keping,” ucapnya.
Yerry Howay selalu Raja Howay yang mendiami wilayah Bukit Barisan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas gagasan yang baik ini. “Orang tua kita tempo dulu yang mendiami wilayah Bukit Barisan memiliki komitmen, kekompakan, tekad yang tinggi untuk bersatu, membangun dan membuat perubahan. Terbukti tanah Papua dulu sampai sekarang boleh berkembang termasuk PBD bisa hadir ini karena buah perjuangan dari anak-anak Bukit Barisan. Hal inilah yang bagi generasi kedepan harus dijaga dan dipertahankan,” tegasnya.
Melengkapi sukacita bersama, tokoh intelektual Bukit Barisan yang kini menjabat Bupati Asmat Provinsi Papua Selatan, Elisa Kambu, menyampaikan beberapa catan penting diawali dengan syair lagu pujian Satukanlah Hati Kami Diantara Kami Semua, Saling Mengasihi Diantara Kami Keluarga Kerajaan Allah. “Saya perlu garis bawahi bahwa saya hadir disini bukan sebagai Bupati Asmat, tetapi sebagai anak Bukit Barisan, sebagai anak Maybrat, sebagai anak Papua Barat Daya,” tegas Elisa Kambu.
Sebagai yang dituakan, pihaknya mengapresiasi gagasan intelektual muda yang menginisiasi perkumpulan dan kegiatan ini. “Momentum hari ini murni syukuran keluarga, tidak ada kaitannya dengan politik. Politik masih lama, tapi bilamana nanti kami dibutuhkan kami siap,” pungkasnya. (ris)