JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan akan mengajak kepala staf dari tiga matra untuk mengecek daerah rawan di Papua. Yudo mengatakan ingin mendengar langsung masukan. “Kesempatan pertama akan kita tinjau yang kemarin sudah saya sampaikan, daerah-daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus, beserta dengan tiga kepala staf karena sudah lengkap,” kata Yudo di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).
Yudo menyampaikan rencana kunjungan itu akan dilakukan awal 2023. Yudo juga mengatakan sudah mengajak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut dalam kunjungan ke Papua. “Tentunya kita akan tetap melaksanakan karena TNI gabungan tiga matra dan tadi sinergisitas dengan Polri maupun komponen masyarakat lainnya. Ya nanti juga beliau (Kapolri) sudah saya tawari. Kemudian nanti kalau waktunya beliau memungkinkan, akan kita ajak. Toh, di daerah sana kan juga ada kapolda, kemudian ada kapolres, nanti kita ajak bersama-sama,” kata Yudo seperti dikutip dari detikcom.
Menurutnya, pengecekan untuk melihat sejauh mana tingkat kerawanan di daerah-daerah tersebut. Selain itu, pengecekan itu untuk melihat sejauh mana kebutuhan dan kesulitan di daerah rawan, termasuk Papua dan Natuna. “Tentunya saya harus lihat dulu situasinya. Saya kumpulkan para komandan. Setelahnya, apa kebutuhannya, apa kesulitannya, selama di daerah operasi. Termasuk di Papua, Natuna, maupun daerah-daerah lain,” ujarnya.
Yudo menambahkan nantinya TNI-Polri bersama pemerintah daerah akan membahas evaluasi dan masukan soal pengamanan di wilayah rawan. Jika dirasa perlu dievaluasi, penjagaan akan dibenahi, termasuk dukungan logistik di kawasan tersebut. “Tentunya kita akan evaluasi yang sudah terlaksana ini. Kalau sudah bagus, ya kita lanjutan, kita tingkatkan. Kalau ada yang kurang, tentunya akan saya lengkapi dan kita evaluasi,” kata dia. “Jadi, saya tidak mau berandai-andai. Karena langkah saya selalu saya tindak lanjuti dengan harus tahu apa yang akan kita laksanakan. Karena tanpa saya melihat, tak mungkin akan bisa merencanakan maupun menyampaikan dengan berandai-andai,” imbuhnya.
12 Titik Rawan Batas Indonesia
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap setidaknya ada 12 perbatasan negara Indonesia yang dinilai rawan. Sebanyak 10 perbatasan di antaranya merupakan perbatasan laut. “Tentunya kalau kita bicara negara, yang perlu kita waspadai, kita perhatikan, tentunya daerah perbatasan. Kita ini kan memiliki 10 perbatasan laut dan dua perbatasan darat. Nah, ini yang potensinya paling tinggi,” kata Yudo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
Dari titik kerawanan tersebut, TNI sudah melakukan diplomasi di perbatasan yang berada di darat. Namun Yudo menyebut salah satu yang paling sulit dilakukan adalah di perbatasan Laut Natuna. “Tapi memang tidak mudah, perbatasan itu tidak dalam waktu satu atau dua tahun. Perbatasan di Natuna itu sudah 14 kali, dari tahun 1973 tidak selesai. Artinya tidak gampang, sehingga kita tetap melaksanakan kerja sama, diplomasi untuk antisipasi terjadinya itu (konflik),” kata dia.
Menyikapi hal tersebut, Yudo mengatakan pihaknya terus melakukan upaya diplomasi dengan negara tetangga agar nantinya tidak terjadi konflik. Selain itu, dia akan memaksimalkan tiga matra TNI dalam melakukan pengamanan. “Tentunya perbatasan ini perlu kita laksanakan deploying kekuatan, baik patroli secara intensif, juga menjadi perhatian kita bersama. Sehingga kerawanannya dimulai dari itu,” kata dia. “Kita tidak berharap terjadinya itu, tapi kita tetap siap antisipasi segala yang terjadi. Tentunya kekuatan darat, laut, udara, kita jaga profesionalisme tadi, kemudian alutsista selalu standby. Kita juga tidak lepas dari latihan, supaya selalu terjaga kesiapsiagaan operasionalnya,” katanya. (wnv/idn/detikcom)