Selama 3 tahap, Pemerintah Kucurkan Dana Rp 2.5 Miliar
SORONG-Dalam rangka pengendalian inflasi, Pemerintah Kota Sorong memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu berupa kupon atau voucher belanja BBM dan voucher belanja Sembako selama 3 kali dengan nilai yang sama.
Kepala Dinas Sosial Kota Sorong, Fauji Fattah, S.STP, M.Si kepada Radar Sorong, Selasa (15/11) mengatakan bahwa masyarakat penerima bahan pokok sebanyak 1.563 orang, dengan nilai voucher sebesar Rp300.000. Voucher BBM untuk ojek sebesar Rp 200.000, dan voucher BBM untuk angkutan laut dan darat sebesar Rp250.000.
Diketahui, rincian bahan pokok yang diberikan adalah, beras 10 kg, minyak goreng 3 pcs, tepung 2 kg, susu 3 kaleng, kopi 2 bungkus, daun teh 3 bungkus, dan gula 2 kg.
“Sembako itu kita siapkan sebanyak 1.563 paket. Kemudian untuk ojek itu 1.022. Dan kalau untuk angkutan darat dan angkutan laut ini kita sebanyak 310. Kalau besaran biaya totalnya sekitar Rp 2.5 miliar yang diberikan secara 3 tahap. Berupa voucher sembako dan voucher BBM. Kami tidak memberikan dalam bentuk tunai, tapi diberikan dalam bentuk voucher ataupun kupon,” tegasnya.
“Pemberian bantuan tersebut kita tunjukkan kepada masyarakat dalam bentuk sembako dan juga kepada angkutan yang hal ini angkutan darat angkatan laut dan juga kepada ojek. Itu dasarnya adalah terkait penanganan inflasi. Sehingga dana tak terduga dari 2% dari alokasi DAU,” sambungnya.
Menurutnya, recofusing anggaran tersebut diberikan juga salah satunya kepada Dinas Sosial. Petunjuknya diberikan kepada masyarakat, dalam bentuk sembako dan juga kepada angkutan darat dan angkutan laut. Kepada ojek online dan juga ojek konvensional.
“Sampai sekarang pun masih tetap disalurkan kepada masyarakat penerima sembako, kepada sopir angkutan dan juga kepada ojek,” ujar Fauji.
Dijelaskannya bahwa pemerintah memberikan dalam bentuk kupon atau voucher. Sehingga masyarakat yang menerima sembako langsung mengambil di toko yang ditunjuk. Total barang yang diambil beserta harga Rp 300.000 untuk sembako. Untuk angkutan darat dan angkutan laut, besar biaya mereka ambil nanti di SPBU itu sebesar Rp250.000. Kemudian untuk ojek sebesar Rp200.000. Diambilnya di SPBU yang telah diunjuk.
“Itu diberikan selama 3 bulan. Sebenarnya dari Oktober kemarin kita harus menyerahkan. Tapi karena kita masih terkait data yang harus rasionalkan sehingga kita baru melaksanakan di bulan November ini.
Jadi bulan November ini kemungkinan setelah mereka mengambil yang tahap pertama, maka di akhir bulan ini mereka akan mengambil tahap kedua dan tahap ketiganya nanti di bulan Desember,” jelasnya
Ia menambahkan Persyaratannya masyarakat tidak mampu yang datanya diberikan oleh kelurahan, berkasnya berupa, Kartu Keluarga, KTP untuk sembako. Untuk sopir angkutan darat, angkutan laut dari Sorong ke Dum dan para ojek, syaratnya KTP dan juga SIM, BNPB serta STNK. “Jadi KTP harus yang berdomisili di Kota Sorong. Untuk mengetahui ia mendapatkan bantuan bisa langsung ke kantor Dinas Sosial untuk mengecek namanya. Tapi pihak kelurahan juga pasti telah menginformasikan kepada yang bersangkutan. Karena data dari mereka untuk data masyarakat yang tidak mampu dan para ojek” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga, Lusiana hendak mengantri voucher sembako menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Sorong.
“Ada saya nama, sudah dikasih tahu pak lurah juga datang bawa KTP. Puji Tuhan ada. Jadi kita antri ini untuk ambil kupon sembako, terima kasih bapa wali kota dan bapa dinas sosial sudah perhatian sama kami,” ungkapnya.(zia)