JAKARTA- Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjanji merombak besar-besaran institusi polisi Negeri Ginseng usai tragedi perayaan Halloween di distrik Itaewon yang menewaskan 156 orang. Rencana reformasi itu, ia ungkap saat menggelar rapat penyelidikan sistem keamanan nasional di kantor kepresidenan Yongsan pada Senin (7/11).
“Untuk melindungi keselamatan masyarakat, diperlukan inovasi besar dalam cara polisi menjalankan tugasnya, yang bersiap menghadapi bahaya dan mencegah kecelakaan,” kata Yoon, seperti dikutip Korea Herald. Lebih lanjut, Yoon mengatakan pihak berwenang akan memastikan penyelidikan terkait tragedi akan dilakukan secara menyeluruh.
Selain itu, ia juga bersumpah bakal sepenuhnya mengungkapkan proses ke publik. “Kami akan secara ketat meminta pertanggungjawaban orang-orang yang bertanggung jawab sesuai dengan hasil (penyelidikan),” ujar Yoon. Sebelumnya, Yoon meminta maaf ke publik atas Tragedi Itaewon enam hari usai bencana itu.
Dalam apologi itu, ia mengatakan presiden seharusnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat. “Saya minta maaf dan sangat meminta maaf kepada keluarga yang berduka dan menderita atas tragedi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ini,” ujar Yoon.
Namun, sejumlah pihak menilai permintaan maaf orang nomor satu di Korea itu terlambat.
Korsel tengah berduka usai 156 orang tewas dalam tragedi Itaewon pada 29 Oktober lalu. Insiden ini memicu banyak warga geram terhadap polisi lantaran mereka tak sigap menangani kerumunan. Pemerintah Seoul juga panen kecaman karena tak memiliki manajemen risiko terkait kerumunan besar yang tak terorganisir. (isa/bac/CNNIndonesia)