MANOKWARI – Pendataan registrasi sosial ekonomi (Regsosek) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga 14 November 2022, Papua Barat mencapai 85 persen. Statistisi Ahli Muda BPS Papua Barat, Ika Rusinta Widiyasari mengatakan masih ada 15 persen yang belum terdata dan menjadi sebuah pekerjaan rumah. “Dalam pendataan, kita alami banyak kendala sebab kondisi medan geografis Papua Barat memiliki akses jangkauan yang sulit,” ujarnya kepada Radar Sorong, Rabu (16/11).
Ia merincikan ada beberapa kabupaten yang cakupannya masih di bawah 80 persen yakni Kabupaten Maybrat, Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak. Sedangkan cakupan pendataan antara 80 hingga 90 persen yakni Kabupaten Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong dan Kota Sorong. Kemudian cakupan pendataan di atas 90 persen yakni Fakfak, Raja Ampat dan Tambrauw.
Diakuinya, untuk bertemu dengan responden baik di perkotaan dan pedesaan tidaklah mudah karena ketika petugas datang, responden tidak ada di rumah, ada yang sedang bekerja, ada yang sedang berkebun. “Misalnya di Kabupaten Fakfak, saat ini masuk dalam musim panen pala sehingga banyak masyarakat yang tidak ada di rumah ketika petugas regsosek datang. Kita tetap berupaya untuk bisa mendapatkan pendataan kepada masyarakat tersebut,” kata Ika.
Selain Fakfak ada juga di Manokwari yang mana beberapa kampung menolak untuk pendataan regsosek oleh petugas. Ia membenarkan jika terjadinya penolakan lantaran kurangnya informasi kepada masyarakat. “Setelah kita lakukan pendekatan persuasif kepada kepala kampung, kepala distrik akhirnya mereka mau untuk didata,” tuturnya.
Menurut Ika, pendataan regsosek di Papua Barat tidak bisa 100 persen sebab ada beberapa wilayah rawan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan disarankan untuk tidak melakukan pendataan. Namun dengan demikian, BPS tidak mendiamkan hal tersebut, pihaknya terus mencari tahu keberadaan masyarakat yang ada di wilayah rawan sehingga bisa terdata. “Kita berkomunikasi dengan kepala kampung setempat, akhirnya mendapati masyarakat yang ada di wilayah rawan tersebut beberapa ada yang di Tambrauw, Sorong. Dan itu yang kita kejar untuk pendataan,” tutupnya. (bw)