JAKARTA – Literasi menjadi sebuah kata kunci dalam diskursus pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kata ini merujuk pada sebuah pemahaman akan kemampuan individu, komunitas atau masyarakat dalam memahami perkembangan dan dinamika zaman. Istilah literasi kini tak “melulu” berkaitan dengan “buku” atau “referensi”.
Menjadi masyarakat yang literat adalah bagaimana karakter masyarakat tersebut “open minded” dan teredukasi dengan baik akan hal-hal tertentu.Misalnya literasi digital. Digitalisasi di semua lini kehidupan turut mewarnai aktivitas keseharian masyarakat di Papua. Perkembangan teknologi yang tidak terelakkan seperti pembangunan infrastruktur sinyal pemancar telekomunikasi di Papua berkembang pesat. Masyarakat Papua, baik pesisir maupun pegunungan kini memiliki gawai untuk berkomunikasi dan berselancar di dunia maya.
Baru-baru ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika gencar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan membangkitkan literasi digital di Papua. Khusus bagi generasi muda Papua, kegiatan literasi digital ditujukan agar mereka mampu memproduksi konten-konten kreatif yang tidak hanya sekadar memiliki nilai inovasi, tetapi juga ada nilai tambah ekonomi di dalamnya.Ekosistem Digital: Bangun Ekonomi Papua.
Salah satu tantangan literasi digital di Papua adalah mendorong Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) untuk dapat hadir di dalam ekosistem digital seperti e-commerce. Ada namanya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang pada media Agustus 2022 lalu pernah diadakan di Papua. Gerakan ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan UMKM lokal Papua untuk memasarkan produk mereka di e-market. Semua barang dagangan asal Papua kini bisa diakses dan dibeli dimanapun kita berada.
Ekosistem Digital inilah yang kemudian dapat menjadi ruang pembangunan ekonomi lokal Papua. Barang-barang khas Papua seperti noken dan kerajinan tangan lainnya bisa menjadi sumber andalan pertumbuhan ekonomi Papua jika dimaksimalkan penjualannya melalui aplikasi e-commerce.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong dalam salah satu kesempatan menyampaikan, pihaknya juga terus berupaya menyediakan infrastruktur digital di Papua. Satu di antaranya dengan menyediakan 65 persen Base Transceiver Station (BTS) nasional selama 2021-2022 sebanyak 2.765 BTS 4G di Papua maupun Papua Barat.
Upaya ini bertujuan untuk mendukung program literasi digital untuk pembangunan SDM dan ekonomi di Papua.Selain perihal infrastruktur digital, penyiapan sumber daya manusia (SDM) juga dilakukan dengan pemberian pelatihan literasi digital oleh Kominfo, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Bank Indonesia, seperti cara berjualan secara online.”Semua kita bersinergi agar setelah infrastrukturnya ada, SDM-nya bagus, kemudian produknya bisa dijual bukan hanya ke Jawa, tetapi ke mancanegara,” ucap Usman.(***/zia)