SORONG-Kota Sorong kembali mengalami inflasi pada bulan Oktober 3,94%, sehingga untuk mencegah terjadinya inflasi, Pemerintah Kota Sorong akan melakukan pasar murah yang direncanakan jelang perayaan Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. Hal tersebut untuk menekan harga dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sorong, Tamrin Tajuddin kepada awak media usai memimpin rapat pengendalian inflasi daerah bersama OPD terkait dan seluruh Kepala Distrik dan Kelurahan Se-Sorong Raya, bertempat di Gedung Samu Siret Kantor Wali Kota Sorong.
“Kami kumpul distrik dan lurah juga OPD terkait masalah dana daerah. Dengan harapan kita mudah-mudahan menjadi efektif dan betul-betul efisien pemanfaatannya sehingga berapa program pasar murah ada UMKM yang akan kita libatkan langsung,” katanya, Rabu (2/11).
Dijelaskannya bahwa Pasar Murah akan disasar ke distrik dan kelurahan. Kemudian ada juga pemanfaatan berapa ruang di masyarakat, seperti pekarangan-pekarangan rumah yang nanti akan dimanfaatkan menanam komoditi yang praktis berupa cabai, bawang dan sayur-sayuran untuk bisa dikonsumsi langsung.
“Karena tumbuhan tersebut bisa tumbuh cepat, itu harapan Pj Wali Kota,” ujarnya.
Ia meminta para lurah memberikan data yang sangat akurat agar betul-betul efektivitas pemanfaatan dari penduduk desa sesuai dengan harapan pemerintah. Pemkot Sorong juga telah berkoordinasi dengan pihak TNI Polri Kejari agar melakukan pendampingan.
“Kami akan melakukan pendataan terlebih dahulu agar tahu betul siapa calon penerima kupon pasar murah. Disini peran Lurah sangat penting karena mereka akan memantau secara langsung warga-warganya sendiri yang benar-benar tidak mampu sesuai peraturan Wali kota Sorong,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk data penerima bantuan sendiri sampai saat ini belum tahu pasti sebab ini program pertama, nanti disesuaikan dengan kuota yang disiapkan.
“Karena ini pasar murah artinya harga subsidi yang diberikan oleh Pemerintah melalui produk yang ditentukan oleh Dinas Perdagangan,” ujarnya.
Tamrin menambahkan, untuk Bantaran Sosial kemungkinan pada bulan November sudah diprogramkan karena masih ada dana talangan tahun lalu sekitar 2,5% dan akan digabungkan bersamaan mengapa agar Natal dan Tahun Baru ini terjaga dengan baik serta cegah masalah pengendalian inflasi Kota Sorong.
“Ada berapa komoditi yang jadi pencetus kenaikan inflasi diantaranya pangan kemudian angkutan serta minyak, sebelumnya dari Pertamina tidak menaikkan harga minyak setelah pasca kenaikan. Semoga jangan ada lagi masyarakat yang kesulitan kami akan panggil pihak Pertamina dan menayakan langsung ke mereka,” katanya.
“Akan dipastikan kembali bahwa stok yang nantinya akan sampai ke masyarakat betul-betul menjadi efektif, kemarin sempat rapat terkait minyak tanah permasalahannya sebab di tengah-tengah masyarakat ada orang-orang yang bermain-main,” pungkasnya.(zia)