Pyongyang – Korea Utara (Korut) kembali terpantau menembakkan rudal balistik dari wilayahnya. Ini menjadi aktivitas balistik terbaru setelah awal bulan ini Pyongyang menembakkan rentetan rudal dengan jumlah yang mencetak rekor.
Dilansir AFP dan Reuters, Rabu (9/11/2022) seperti dikutip dari detikcom, peluncuran terbaru rudal Korut itu dilaporkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan pada Rabu (9/11) waktu setempat. Disebutkan militer Korsel bahwa rudal Korut itu ditembakkan ke perairan di sebelah timur wilayahnya.”Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik yang tidak ditentukan jenisnya, ke arah Laut timur,” demikian pernyataan terbaru Kepala Staf Gabungan Korsel, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Militer Korsel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal peluncuran terbaru Korut itu, termasuk soal jenis rudal maupun jangkauan peluncuran rudal itu.Secara terpisah, Jepang juga mengonfirmasi telah mendeteksi aktivitas peluncuran terbaru Korut. Dalam pernyataan via Twitter, pemerintah Jepang menyebut Pyongyang ‘telah meluncurkan apa yang diduga sebuah rudal balistik’.
Peluncuran rudal Korut itu dilakukan saat Amerika Serikat (AS) tengah melakukan penghitungan suara dalam pemilu sela yang digelar 8 November waktu setempat, untuk menentukan anggota House of Representatives atau DPR dan Senat.Badan intelijen Korsel sebelumnya memperingatkan itu akan menjadi momen yang memungkinkan bagi pemimpin Korut Kim Jong-Un untuk menggelar uji coba nuklir terbaru, yang telah diprediksi sejak lama.Awal bulan ini, Korut melakukan rentetan peluncuran rudal, termasuk sebuah rudal balistik antarbenua yang disebut Seoul telah gagal diluncurkan.
Pyongyang juga menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek, yang salah satunya dilaporkan melintasi perbatasan maritim de-facto kedua Korea dan jatuh di dekat perairan Korsel untuk pertama kalinya sejak Perang Korea berakhir tahun 1953 silam.Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, pada saat itu, menyatakan bahwa jatuhnya rudal Korut di dekat perairan Korsel ‘secara efektif merupakan invasi teritorial’. (nvc/idh/detikcom)