AIMAS – Mantan Wakil Bupati Sorong, Tri Budiarto dan Matan Sekda Kabupaten Sorong Dr. Ir. Albertho H. Solossa, M.Si sangat mengapresiasi Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso, S.Sos, MM pada peringatan hari pahlawan, 10 November 2022 ini.
Diakui mantan Wabup, Tri Budiarto, perhatian Pj Bupati Sorong kepada para Purnawirawan ASN serta mantan pejabat di jajaran pemerintahan Kabupaten Sorong pada peringatan hari pahlawan 10 November 2022 ini sangat baik sekali. Dimana setelah sekian tahun ditiadakan, baru kali ini momen upacara untuk peringatan khusus hari pahlawan dibangkitkan kembali.
“Saya ingat betul ketika peringatan hari pahlawan zaman Bupati Wanane, saya selalu diminta menyiapkan amplop untuk para purnawirawan. Setelah itu berlanjut masih ada di zaman Bupati Malak, selanjutnya tidak ada lagi. Hari ini baru saya lihat kembali,” ujarnya.
Mantan Sekda Kabupaten Sorong, Dr. Ir. Albertho H. Solossa, M.Si, mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan. Oleh karenanya dirinya sangat terkesan dengan Pj Bupati Sorong yang baru menjabat ini, karena komitmennya untuk menghargai makna peringatan hari pahlawan. Dimana peringatan itu juga dikaitkan dengan para generasi pejabat masa lampau yang pernah mengabdi di Kabupaten Sorong.
Mantan Sekda Kabupaten Sorong yang familiar disapa ~Anjas~ itu mengakui bahwa perhatian dari Pj Bupati bahkan sudah ditunjukkan sejak pertama kali yang menjabat. Selain memperingati hari pahlawan dengan melaksanakan upacara, Pj Bupati Sorong juga memberikan sedikit bingkisan sebagai kado hari pahlawan kepada para mantan pejabat yang pernah mengabdi untuk Kabupaten Sorong.
“Jadi ibaratnya ada sedikit rejeki sekedar untuk uang bensin kami di hari pahlawan ini. Kami tidak melihat dari seberapa besar jumlahnya namun kami sangat mengapresiasi penghargaan tersebut yang diberikan untuk para senior dan mantan pejabat yang juga pernah mengabdi untuk Kabupaten Sorong,” ujar Anjas.
Anjas menilai, sosok Pj Bupati Sorong adalah orang yang loyal terhadap hal-hal yang tujuannya untuk kebaikan. Hal tersebut dikaitkan dengan momen pertemuan forum keagamaan beberapa waktu lalu.
“Saya mengusulkan agar tokoh masyarakat dan tokoh agama diberikan bantuan biaya operasional. Hal tersebut langsung ditanggapi oleh Pj Bupati Sorong. Kemudian ada lagi saat pemberian bantuan subsidi BBM bagi tukang ojek dan sopir angkot, bahkan ada salah satu penerimanya yang merupakan OAP sampai menangis terharu,” beber Anjas.
“Karena setelah sekian tahun barang ini baru pertama kali terjadi, sopir dan para tukang ojek mendapatkan duit sebagai bentuk perhatian yang diberikan oleh pemerintah saat ada lenaikan BBM yang bersamaan dengan inflasi,” timpa mantan Wabup.
Keduanya berharap, upacara pada tanggal 10 November pada tahun-tahun berikutnya akan selalu jadi momen yang dimaknai secara spesial untuk mengenang kembali jasa para pahlawan. (ayu)