SORONG-Peduli dengan meningkatnya kasus stunting di Kota Sorong, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Sorong berkolaborasi Dinas Kesehatan Kota Sorong melakukan segala upaya, salah satunya memberikan makanan tambahan dan Pemeriksaan Kesehatan bagi anak yang tersebar di 10 distrik di Kota Sorong.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) Kota Sorong Jequeline Maspaitelle Yarangga, mengungkapkan bahwa Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat per April 2022 bahwa angka stunting Kota Sorong mencapai 5.036 anak.
Oleh karena itu, Jequeline menegaskan dibutuhkan kerja sama semua pihak termasuk Tim Penggerak PKK. Sehingga kami datang mengunjungi sejumlah anak dengan kasus stunting pada 10 distrik, untuk memberikan makanan tambahan.
“Langkah awal kita akan berkunjung ke setiap anak yang stunting di setiap distrik. Dan sudah 2 distrik. Kita akan kawal 3 bulan. Kita juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Mereka ini butuh sentuhan, selain pengobatan. Karena ketika kita turun di lapangan mendapati 73 anak dengan kasus stunting,” katanya, Jumat (11/11).
Selain itu, Tim Penggerak PKK Kota Sorong membuka stand pemeriksaan stunting di area Pasar Modern Rufei untuk pemeriksaan anak-anak.
“Sehingga jika ditemukan kasus baru akan segera diberikan penanganan serius. Kami juga memberika makanan tambahan berupa susu SGM, Minuman Kacang Hijau dan Telur. Tahun depan kita akan memberikan makanan agar membantu gizi meraka,” ujar Jequeline.
Menurut wanita yang murah senyum tersebut bahwa ada sejumlah masalah yang menyebab angka stunting meningkat di Kota Sorong. Oleh karenanya perlu adanya perhatian khusus bagi keluarga, sehingga dapat menekan angka kasus stunting.
“Saya harap sentuhan awal kehidupan anak-anak dari orang tua itu penting. Kita harus menjaga generasi muda kedepannya. Karena hasil dari pernikahan dini menjadi salah satu dampak kepada anak-anak yang stunting. Sehingga perlu sosialisasi kepada remaja-remaja agar tidak menikah terlalu dini,” ungkapnya.
“Kepada para pihak-pihak terkait, bahwa stunting ini bukan hanya isu biasa tapi ini nasional perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab kita. Jadi hanya butuh kepedulian terhadap anak-anak,” pungkasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kota Sorong Benyamin Gefilem SKM menambahkan bahwa bahwa Dinas Kesehatan Kota Sorong menyambut kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Sorong.
“Memang ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional sehingga kami bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Sorong. Selain kita melakukan pengobatan gratis, dan vaksinasi. Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak, untuk mencegah terjadinya stunting. Semua untuk generasi penerus bangsa. Anak-anak sehat dan kuat, negara maju,” tegasnya.
Salah satu orang tua yang anaknya mengalami kasus stunting mengaku bahwa ia awalnya tidak mengetahui bahwa anaknya mengalami penyakit tersebut.
“Pertama itu saya tidak tahu, tapi ada tetangga yang bilang kalau harus periksa ke puskesmas. Pas datang kesana betul penyakit itu. Sekarang rutin periksa dan dikasih makan yang bervitamin dan protein,” ungkapnya.(zia)