KUMURKEK – Sebanyak 353 warga sembilan kampung di wilayah Kisor Raya yang mengungsi akibat tragedi penyerangan Posramil Kisor oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB) pada September 2021 lalu, akhirnya bersedia pulang mendiami kembali kampung halamannya.
Ratusan warga pengungsi tersebut diantar pulang langsung ke Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan oleh Pj Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos, M.Si didampingi Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle, S.IK dan Dandim 1809/ Maybrat Letkol Inf Yoannes Andy Wibowo, Selasa (8/11).
Pj Bupati Maybrat mengatakan, pemulangan pengungsi merupakan salah satu tugas khusus yang diberikan oleh Menteri Dalam Negeri kepadanya. Menurut Pj Bupati Maybrat, pemulangan pengungsi ini juga atas kesepakatan bersama pemerintah daerah dan masyarakat dengan diberikannya jaminan keamanan dari aparat TNI maupun Polri. “Pak Dandim dan Pak Kapolres akan menjamin itu (kemanan, red). Jadi selain di kampung, nanti akan dibangun beberapa pos pengamanan lagi di distrik,” ujar Bernhard Rondonuwu.
Diungkapkan Pj Bupati Maybrat, Kisor merupakan bagian dari 16 kampung di Aifat Selatan. Setelah warga dari 9 kampung kembali, secara bertahap pemulangan pengungsi juga akan bergeser ke kampung lainnya setelah aparat keamanan memastikan dan menjamin kemanan kampungnya.“Nanti secara bertahap akan kami pulangkan semua ketika aparat TNI dan Polri mengatakan keamanan sudah oke. Intinya kalau aparat mengatakan aman, pemerintah dan masyarakat akan masuk,” ungkapnya.
Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Maybrat, Pj Bupati juga menyerahkan bantuan bahan pangan untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Kisor Raya. Selain itu, Pj Bupati Maybrat melalui OPD teknis juga telah melakukan pendataan terhadap kerusahan rumah warga Kisor Raya. Dimana pada hari Jumat (11/11) akan diserahkan bantuan berupa pintu, jendela, kasur dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Selanjutnya akan dilaksanakan kurvei gotong royong secara besar-besaran untuk membersihkan rumah-rumah warga.
Pj Bupati Maybrat juga berjanji ketika rumah warga sudah mulai tertata, pemerintah akan merambah untuk membuka kembali sarana peribadatan dan kebun-kebun, sehingga masyarakat bisa kembali berkebun dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.Saat ini Pemerintah Kabupaten Maybrat juga memprioritaskan anggaran untuk memperbaiki fasilitas pelayanan seperti sekolah dan puskesmas. Pada prinsipnya pemerintah tidak menunggu semuanya lengkap baru digarap, melainkan bekerja sambil melengkapi yang kurang.“Kita tidak menunggu, kita harus sambil jalan sehingga tidak kehabisan waktu. Target kita adalah mewujudkan keinginan masyarakat untuk merayakan natal di Kampung Kisor,” lanjutnya.
Dibeberkan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Mendagri, Gubernur, Pangdam dan Kapolda, bahwa ke depan akan diturunkan Satuan Setingkat Kompi untuk menjamin kemanan Kisor. Sementara itu, saat ini sudah mendahului 1 SSK yang hadir untuk mengamankan wilayah tersebut.“Saya harap akhir tahun ini atau awal tahun depan, pasukan besar sudah bisa masuk. Sebagaimana permintaan masyarakat, harus ada jaminan dulu, baru mereka kembali. Jadi saya sangat berharap aparat TNI dan Polri bisa mendukung percepatan hadirnya anggota ke sini,” kata Rondonuwu yang juga sudah mengarahkan agar ke depan, kegiatan TMMD dapat difokuskan di Distrik Aifat Timur Jauh.
Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle, S.IK menambahkan, saat ini ada dua pos polisi yang sudah terisi untuk menjamin keamanan masyarakat, diantaranya Pos Polisi di Faan Kahrio dan Kisor. Pihaknya juga sudah merancang beberapa pos yang harus diisi diantaranya di kampung Fuog, Sorry dan Tahsimara. “Sehingga masyarakat bisa terjamin keamanannya dan bersedia kembali ke kampung halaman masing-masing. Untuk menjawab keinginan masyarakat yang sudah rindu pulang dan merayakan Natal di kampung,” kata Kapolres Maybrat.
Selain 2 pos polisi, saat ini jaminan keamanan di wilayah Kisor Raya juga diperkuat oleh Satgas Ter Batalyon 136 Tua Sakti dan Batalyon RK 762 Sorong, serta 1 SSK dari Brimob. (ayu)