AIMAS – Sekitar 600 pelajar SLTA dari sejumlah sekolah di Kabupaten Sorong, menghadiri Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Bimbingan Perkawinan Pranikah Remaja Usia Sekolah sekaligus Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Kesehatan Reproduksi yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, Rabu (19/10).
Kegiatan tersebut secara resmi digagas oleh Kementrian Agama dan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB3A) serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong.
Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso, S.Sos, MM, menegaskan percepatan penurunan Stunting merupakan program nasional yang dilaksanakan berjenjang hingga ke daerah. Sehingga melalui kegiatan tersebut, menunjukkan komitmen pemerintah daerah bersama seluruh lembaga di daerah dan elemen masyarakat dalam memerangi Stunting.
Stunting sendiri merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dan berkepanjangan sehingga mengakibatkan lambatnya tumbuh kembang anak hingga membuat fisiknya kerdil. Namun, kondisi ini dapat dicegah sejak bayi baru lahir hingga masa 1.000 hari kelahiran pertama. Pencegahan tersebut tentunya harus dibarengi dengan pengetahuan tentang pemenuhan gizi yang seimbang.
“Bisa secara langsung bertatap muka dihadapan kurang lebih 600 an siswa, ini bukti bahwa semua berkomitmen menekan angka stunting di Indonesia,” ujar Yan Piet Moso.
Selain upaya menekan angka stunting bagi ibu hamil dan bayi, ratusan siswa diberikan pemahaman terkait bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah serta sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan kesehatan produksi. Tujuannya agar generasi Kabupaten Sorong mampu menikah di usia ideal dimana usia tersebut sudah dianggap mampu mengatasi permasalahan terutama dalam hal pencegahan Stunting.
“Siapkan diri kalian dengan baik untuk menggapai cita-cita. Di masa yang akan datang kalian harus mempersiapkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan cakap. Bebas Stunting agar dapat meraih masa depan yang yang lebih baik dan membanggakan,” pesan Pj. Bupati Sorong kepada 600 siswa peserta bimbingan.
Puncak acara kegiatan tersebutditandai dengan pemberian obat tambah darah oleh Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso kepada perwakilan siswa. Pemberian vitamin dan obat tambah darah akan dijadwalkan secara rutin dan berkala di setiap sekolah dengan harapan mampu mencegah angka stunting di masa pertumbuhan.(ayu)