JAYAPURA – Ratusan kios dan rumah warga hangus terbakar dalam insiden kebakaran di Pasar Dolog Agats Kabupaten Asmat, Minggu (16/10) sekitar pukul 05.00 WIT. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Jumlah kios yang terbakar sebanyak 121 dan 4 rumah, masing-masing di Blok D, Blok G, Blok H, Blok E dan Blok F,” jelas Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi, kemarin.
Dijelaskan, kejadian kebakaran pertama kali dilaporkan oleh warga ke piket jaga Polsek Agats sekitar pukul 05.30 WIT. Mendapat laporan, anggota Polsek Agats dipimpin Kapolsek Agats langsung mendatangi TKP untuk membantu memadamkan api.
Terkait penyebab kebakaran, Kombes Kamal mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan, dengan melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. “Untuk penyebab terjadinya kebakaran masih dilakukan penyelidikan, Satuan Reskrim Polres Asmat akan segera melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran tersebut,” terangnya.
Dikatakan dari peristiwa itu tidak terdapat korban jiwa maupun luka-luka, sementara untuk kerugian materiil masih dilakukan pendataan oleh personel di lapangan. “saat ini personel TNI-Polri masih berada di lokasi kejadian untuk membantu warga memindahkan sisa-sisa barang dan mengamankan lokasi kejadian,” kata Kamal sembari menambahkan, aparat kepolisian telah memasang garis polisi guna mengamankan lokasi kejadian untuk kepentingan penyidikan.
Kebakaran hebat yang terjadi di Kabupaten Asmat menyebabkan 500-an warga kehilangan tempat tinggal. Sumber api diduga muncul dari salah satu rumah warga akibat arus pendek. “Dari empat orang saksi yang diperiksa, para saksi mengungkapkan kebakaran itu bersumber dari rumah warga berinisial AY alias bapak Rakel. Lalu api itu kemudian menjalar ke kios dan rumah warga lainnya,” ungkap Kapolres Asmat AKBP Agus Ariadi seperti dilansir detikcom, Minggu (16/10).
Peristiwa tersebut terjadi di Kompleks Pasar Dolog, Jalan Dolog Distrik Agats, Kabupaten Asmat pada Minggu (16/10) sekitar pukul 05.00 WIT. Agus menuturkan atas insiden itu sebanyak 121 kios dan 4 rumah warga hangus terbakar. Agus melanjutkan, dari hasil penyelidikan sementara sumber api yang muncul dari rumah AY bersumber dari atas plafon. Kejadian itu kemudian menyebabkan pemilik kios yang berada di samping rumahnya ikut terbakar. “Terbuka kemungkinan api yang berasal dari plafon milik AY adalah akibat korsleting arus listrik,” tuturnya.
Kebakaran itu pun memicu kepanikan warga. Penghuni pun berlarian keluar dari kios masing-masing berusaha menyelamatkan diri. “Saat melihat api muncul dari rumah AY, pemilik kios merasa panik. Seketika itu penghuni yang ada di dalam kios langsung keluar untuk mencari air dan bantuan dari tetangga sekitar untuk memadamkan api,” tuturnya.
Api dengan cepat menjalar lantaran rumah kios yang terbuat dari papan. Apalagi air yang ada di lokasi kejadian habis dan tak mampu memadamkan api, hingga membuat para pemilik kios dan keluarganya memutuskan untuk menyelamatkan diri keluar kios. “Ada juga keterangan dari pemilik kios. Dia mengatakan api cepat membesar disebabkan karena di dalam kios ada BBM jenis minyak tanah yang berjumlah 15 botol aqua,” ucap Agus.
Agus menambahkan, kebakaran juga diduga dipicu dari api yang berasal dari ledakan kompor dari seorang warga yang tengah memasak. Namun penyebab pastinya masih dalam tahap penyelidikan.
“Informasi kompor meledak ada. Tapi itu masih kami telusuri. Ini anggota sudah memeriksa secara bertahap terhadap para saksi-saksi. Tim inafis juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Yang jelas nanti kita baru bisa ketahuan apakah ada kelalaian atau tidak,” tegasnya.
Kebakaran yang terjadi di Asmat menyebabkan 121 kios dan 4 unit rumah warga hangus terbakar. Kompleks Pasar Dolog yang terdampak kebakaran yakni di Blok D 48 unit, Blok G 18 unit, Blok H 20 unit, Blok F 19 unit, Blok E 16 unit dan rumah masyarakat 4 unit ludes terbakar. “121 kios, 4 rumah masyarakat (yang terbakar),” ujar Kapolsek Agast AKP Okto Samosir. “Ini lokasi kebakaran merupakan kompleks perekonomian. Tapi seluruh kios juga dijadikan tempat tinggal bagi mereka,” lanjut Okto.
Samosir menegaskan data tersebut masih berupa laporan sementara apalagi saat ini para korban masih mencari barang-barang yang bisa diselamatkan. Namun ada saat ini sudah ada 500 warga dilaporkan kehilangan tempat tinggal. “Diperkirakan saat ini ada lebih 500 orang yang kehilangan tempat tinggal. Sampai sejauh ini belum ada tenda darurat. Kami lagi koordinasi dengan semua pihak agar bisa diberikan atau didirikan rumah tinggal sementara bagi mereka,” imbuhnya. (al/**/sar/hsr)