SORONG-Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, A.Pi.,MM mengajak umat katolik untuk selalu mendoakan kesejahteraan Kota Sorong, agar ada perubahan dari waktu ke waktu. Disebutkan, jika Kota Sorong sejahtera, maka warganya akan turut menikmati kesejahteraan itu.
Hal tersebut disampaikan ketika menghadiri ibadah misa etnis Minahasa di Gereja Katedral Paroki Kristus Raja Sorong, yang didampingi istri, Ny. Jacqualine M. Yarangga beberapa waktu lalu.
“Saya mengajak kita semua untuk berdoa, sebab firman Tuhan berkata, Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu,” katanya
Lanjutnya, terkait bantuan pemerintah, dirinya mengakui jika belum banyak bantuan yang diberikan kepada Paroki Katedral Kristus Raja Sorong di masa kepemimpinannya. Namun demikian, beberapa hari yang lalu, pemerintah Kota Sorong telah menyerahkan bantuan bahan pokok sebanyak 43 paket.
Selain itu, bantuan berupa uang juga diberikan kepada panitia pelaksana Sinode Keuskupan Manokwari-Sorong Rp50 juta. Ia mengungkapkan panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) telah bertemu dengan dirinya di Kantor Wali Kota baru-baru ini.
“Ya, saya juga akan memberikan bantuan.,dan kami pemerintah akan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang ada. Walaupun sedikit, tetapi ada perhatian dan sentuhan yang perlu diberikan kepada panitia,” ungkapnya.
Dirinya berterima kasih kepada umat yang selalu mendoakan para pemimpin-pemimpin gereja, pemerintah, dan juga masyarakat. Diakui Pj. Wali kota, hal tersebut sangat membuatnya tersentuh.
“Saya percaya bahwa setiap hari Minggu atau setiap ibadah, selalu mendoakan pemerintah. Karena pemerintah adalah wakil Allah, sehingga pemerintah tidak salah bekerja. Apa yang pemerintah kerjakan, harus melihat apa yang menjadi kebutuhan atau kepentingan warganya,” ujarnya.
Sementara itu, Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Sorong, RD. Immanuel Tenau menjelaskan, paroki tersebut mempunyai umat yang terdiri dari 10 etnis yaitu, etnis Papua, Tanimbar, Kei, NTT, Minahasa, Jawa, Toraja, Batak, Ambon, dan Tionghoa.
“Kami telah melaksanakan misa etnis selama empat minggu ini. Misa pertama etnis Tanimbar, kemudian Kei, NTT, dan misa etnis Minahasa. Saya berharap bapak Wali kota berkenan hadir pada acara puncak HUT Paroki Kristus Raja yang ke-75 tahun, pada November mendatang,” harap Pastor Paroki. (**/zia)