SORONG– Pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan bantuan bahan pokok dan perlengkapan kepada Pemerintah Kota Sorong.
Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan penugasan Pj Gubernur Papua Barat kepada dirinya, terkait dengan penanganan bencana di Kota Sorong.
Diungkapnya, sejak banjir yang melanda Kota Sorong beberapa waktu lalu, pihaknya telah melihat beberapa rumah warga yang rusak parah. Atas kerusakan tersebut, segala aset dan properti dari keluarga yang yang terkena musibah, hilang ataupun rusak.
“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat mencoba membantu dengan memberikan bahan pokok dan sejumlah peralatan rumah tangga,” katanya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, APi.MM mengatakan bahwa bantuan Bahan Pokok (Bapok) dan perlengkapan rumah tangga yang diserahkan pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, akan disalurkan di 45 titik di Kota Sorong.
Untuk diketahui 45 titik tersebut terdiri dari 29 gereja, 11 masjid, dan 5 panti asuhan di Kota Sorong. “Kami juga akan memperhatikan apa yang sudah disampaikan bapak Gubernur, terutama untuk saudara-saudara kita masyarakat Kokoda, untuk melihat tempat tidur mereka yang kurang,” kata Pj Wali Kota Sorong pada acara penyerahan bantuan Bapok dan perlengkapan rumah tangga di Gedung Samu Siret Kantor Wali Kota Sorong.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Papua Barat, yang begitu peduli dan punya perhatian besar bagi pemerintah dan warga Kota Sorong, dengan melakukan langkah-langkah cepat, dalam upaya menangani setiap persoalan dan bencana di Kota ini.
“Sehingga tanggal 22 Agustus 2022 yang lalu sampai dengan hampir 2 bulan, apa yang terjadi, dilakukan dengan langkah-langkah cepat oleh tim penanganan bencana banjir, dengan mengerahkan alat-alat berat untuk melakukan normalisasi. Selain itu, juga bantuan bahan pokok melalui BTT, dan dana 5 miliar yang disalurkan dan diberikan kepada pemerintah Kota Sorong,” ungkapnya.
Selain itu, kata Pj Wali Kota telah terjadi longsor di beberapa titik akibat hujan deras pada malam hari di Kota Sorong beberapa waktu lalu. Lokasi longsor terjadi di talud di Kompleks UKA Kelurahan Puncak Cenderawasih, di jalan Danau Tempe Kelurahan Klawasih, dan di Kelurahan Klakublik.
“Saya apresiasi teman-teman di BPBD Kota Sorong, yang bekerja dengan cepat. Begitu ada informasi, langsung ke lapangan. Masyarakat kita ini adalah raja, sehingga harus diberikan perhatian dan pelayanan yang baik. Pemerintah adalah wakil Allah, sehingga harus diberikan perhatian kepada masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, bantuan-bantuan yang telah diberikan, juga merupakan salah satu upaya untuk menekan inflasi. Menurut wali kota, saat ini, warga yang terdampak banjir dan longsor, mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas belanja, baik di Pasar maupun Toko.
Komoditi-komoditi penyumbang inflasi, yaitu sayur-mayur. Terlebih, sayur didatangkan dari kota Bitung, sehingga perlu adanya kerjasama antara Kota Sorong dengan provinsi atau kota, kabupaten lainnya.
“Kita harus mendorong UMKM agar naik kelas. Jadi masyarakat tidak dininabobokan untuk terima dan terima. Tapi harus diberi pendampingan, agar mereka bisa maju. Tolong kepada OPD terkait, by name by address. Diperhatikan secara baik. Datanya harus baik, karena ini semua akan dipertanggungjawabkan. Harus sasar dulu warga yang benar-benar membutuhkan,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan penyerahan bahan pokok dan salah satu peralatan rumah tangga, yaitu kompor. Adapun diantaranya Beras 20 Kg, Minyak goreng 2 liter, Gula 2 Kg, Daun teh 1 dos, Susu bendera 1 kaleng, Mie instan 1 martin dan air tirmas, Sikat gigi 6000 pcs, Pasta gigi 2000 pcs, Sabun mandi 2000 pcs, Kompor sumbu 1000 pcs, Piring makan 6000 pcs, Tikar 2000 pcs, Gelas 6000 pcs, Gayung air 2000 pcs, Sendok makan 12.000 pcs, Wajan 2000 pcs, dan Baskon 2000 pcs.(zia)