MANOKWARI – Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Batara Alex Bulo mengatakan bahwa empat korban pembantaian di Kampung Majenek Lama Kabupaten Teluk Bintuni pada Kamis (29/9) adalah masyarakat sipil bukan anggota intelijen seperti yang disampaikan Kelompok Saparatis Teroris Bersenjata (KSTB). “Korban yang dibunuh KSTB adalah anggota intelijen itu tidak benar, ini adalah propaganda dan informasi sesat yang sengaja disebarkan KSTB,” tegas Kolonel Batara Alex Bulo dalam rilisnya yang diterima Redaksi Radar Sorong, semalam.
Dikatakannya, berdasarkan laporan Komandan Kodim (Dandim) 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf Kadek Ambriawan yang turun langsung ke lapangan mengevakuasi korban pembantaian KSTB, Dandim yang melihat langsung kondisi nyata di lapangan korbannya adalah masyarakat sipil yang bekerja sebagai pekerja jalan.
Dandim 1806/Teluk Bintuni menjelaskan terkait evakuasi korban pembunuhan yang dibantai secara keji oleh KSTB kepada pekerja proyek di poros jalan Kampung Majenek Lama. “Poros jalan ini menghubungkan antara Kampung Meyerga Distrik Moskona Barat dan Distrik Moskona Utara. Kami Kodim 1806/Teluk Bintuni bekerjasama dengan Polres diperkuat Yonif 763/SBA, Pos Meyerga Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS dan Brimob telah berhasil melaksanakan tugas dengan aman dan lancar serta selama kegiatan kami sangat didukung oleh pemerintah daerah dalam hal ini Bapak Bupati Teluk Bintuni dan jajarannya,” kata Dandim Teluk Bintuni.
Diterangkannya, pada Kamis (29/9) pukul 18.20 WIT ada 6 orang korban selamat yang melapor ke Pos Meyerga Sat Organik 136/TS, satu orang diantaranya menderita luka pada lengan kanan atas dan langsung mendapatkan penanganan oleh tim kesehatan Pos Meyerga. “Diperkirakan sejumlah 20 orang KSTB melakukan penyerangan terhadap para pekerja jalan sekitar pukul 17.00 WIT. Jumat (30/9) pagi, tim gabungan TNI-Polri yang dipimpin Dandim 1806/Teluk Bintuni bersama Kapolres dan tim lainnya berangkat ke Muskona Barat dalam rangka mengevakuasi korban pembunuhan pekerja jalan yang dilakukan oleh KSTB Kodap IV Sorong-Raya. “Perjalanan dari Teluk Bintuni ke Pos Meyerga kurang lebih 100 Km dengan waktu tempuh 5 jam menggunakan kendaraan. Tim tiba di Pos Meyerga kemudian melaksanakan briefing singkat selanjutnya menuju TKP yang jaraknya 10 Km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam,” ungkapnya.
Sebagian prajurit Yonif 763 melaksanakan pembersihan di sekitar Kampung Mati dan sekitar 500 meter dari Pos Meyerga menemukan tiga orang pekerja jalan yang berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Kampung Mati tersebut. “Tiga korban selamat tersebut diamankan ke Pos Meyerga sehingga total korban selamat yang diamankan ada sembilan orang,” jelasnya.
Tim gabungan TNI-Polri tiba di TKP menemukan empat orang korban meninggal dunia dengan kondisi dua orang terbakar dan dua orang lainnya meninggal karena luka bacok. Satreskrim Polres Teluk Bintuni kemudian melakukan olah TKP. Kerugian yang dialami lainnya adalah dua unit ekskavator dan tiga unit mobil truk yang dibakar oleh KSTB. Empat korban meninggal dunia, delapan korban yang selamat dan 1 korban yang luka tembak, selanjutnya di bawa menuju ke RSUD Teluk Bintuni untuk diotopsi bagi yang sudah meninggal, sedangkan korban yang selamat dilakukan penanganan lebih lanjut. Sementara itu, Reva (28) salah korban KSBT yang sebelumnya dikabarkan hilang, telah ditemukan dalam kondisi selamat. (**/bw)