Dari Perusahaan Maupun Keluarga Korban Pekerja Proyek di Meyerga.
SORONG – Turut prihatin terhadap tragedi pembantaian 4 warga sipil pekerja proyek di Meyerga, Bintuni, BP Jamsostek Papua Barat berupaya mencari tahu data asli perusahaan beserta data para korban. Hal tersebut untuk memastikan status perlindungan kepada para korban.
Kepala Cabang BP Jamsostek Papua Barat, Nasrullah Umar mengatakan, pihaknya sudah melakukan kroscek data berdasarkan nama-nama panggilan para korban. Namun banyaknya nama serupa yang muncul di sistem membuat dirinya agak berhati-hati.
Umar menyebutkan, pada tahun sebelumnya memang ada proyek serupa yang para pekerjanya didaftarkan dalam program BP Jamsostek. Namun, proyek tersebut sudah rampung tahun kemarin.
“Untuk proyek yang dimaksud dalam peyerangan ini, kami belum bisa banyak memberikan keterangan. Karena nama lengkap dari para korban pun kami belum tahu, nama perusahaan dan proyeknya juga kami belum tahu. Sehingga agak sulit juga melakukan pendataan,” ujar Umar.
Diungkapkan Umar, kendati sudah tiga hari berlalu sejak tragedi pembantaian, namun hingga saat ini pihaknya masih belum menerima laporan maupun pengajuan klaim dari perusahaan atau ahli waris yang bersangkutan.
“Tetapi kalau memang ada kami siap memproses. Begitu pun jika yang bersangkutan terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek di kantor cabang lain, maka alur proses klaimnya pun sama seperti yang berlaku di KC Papua Barat,” terangnya.
Nasrullah Umar mengimbau kepada para ahli waris para korban maupun pihak perusahaan, agar dapat melapor ke kantor BP Jamsostek jika memamng para korban terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek aktif. (ayu)