SORONG – Warga Sorong dikejutkan dengan munculnya fenomena waterspout di wilayah perairan Pelabuhan Sorong pada Sabtu (17/9) pukul 16.00 WIT. Fenomena waterspout kerap terjadi pada musim pancaroba. Kepala Stasiun Meteorologi Klas I DEO Sorong, Indar Adi Waluyo, Sabtu (17/9) mengatakan, fenomena waterspout di wilayah perairan Pelabuhan Sorong yang terjadi pada tanggal 17 September 2022 pukul 16.00 WIT. “Dilaporkan telah terjadi fenomena angin kencang yang berputar seperti belalai di atas perairan Pelabuhan Sorong,” katanya.
Dijelaskannya bahwa fenomena tersebut dikenal dengan waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung, tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. “Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB). Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer,” jelasnya.
Keberadaan awan CB lanjut Indar, juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi terjadinya fenomena waterspout. Karakteristik fenomena waterspout yaitu pertama, Kejadiannya bersifat lokal. Kedua, Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit. Ketiga, Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari. Keempat, Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout. Dan kelima, Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat. “Terjadinya waterspout di wilayah perairan Pelabuhan Sorong merupakan kejadian fenomena lokal karena adanya pertumbuhan awan CB yang signifikan di sekitar wilayah perairan tersebut berdasar citra radar yang terpantau dari Stasiun Meteorologi Deo Sorong,” ungkapnya. Untuk diketahui bahwa sebelumnya pernah juga terjadi pada tanggal 16 April 2021 fenomena waterspout di wilayah perairan Sorong.
Jika terjadi waterspout, harus dihindari karena waterspout memiliki daya rusak yang tinggi terhadap objek yang dilaluinya. “Karena sifat anginnya yang berputar. Bila terjadi di wilayah perairan, hindari atau menjauh dari lokasi kejadian. Hingga saat ini belum ada laporan dampak atau kerusakan yang terjadi di lokasi kejadian dari masyarakat,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Sorong, ketika terjadi fenomena cuaca esktrem (waterspout), masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mendekati area kejadian fenomena tersebut untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. “Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, Stasiun Meteorologi DEO Sorong membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui Facebook BMKG Sorong,” imbuhnya. (zia)