SORONG-Guna memastikan kesiapan personel TNI/Polri dalam menjaga kondusifitas di wilayah Sorong, Korem 181/PVT melaksanakan apel gelar pasukan di Taman Sorong City, Selasa (20/9).
Apel gelar pasukan tersebut melibatkan 590 personel TNI AD, TNI AL diantaranya Lantamal XIV, Pasmar 3, Polri hingga Pemerintah daerah. Apel gelar pasukan tersebut dipimpin oleh Komandan Korem (Danrem) 181/PVT, Brigjen TNI Wawan Erawan, SE dan dihadiri Kapolres Sorong Kota, Dandim 1802 Sorong dan Pj. Bupati Sorong berserta forkopimda lainnya.
Danrem 181/PVT, Brigjen TNI Wawan Erawan menjelaskan pelaksanaan apel gabungan untuk memperkuat TNI/Polri dan Pemerintah di wilayah Sorong. Terutama menjaga agar wilayah Sorong selalu berada dalam kondisi kondusif sehingga tidak mengganggu proses pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah.
“Personel yang terlibat dalam apel ini sebanyak 590 orang, namun kekuatan lain juga melakukan apel yang sama untuk melaksanakan gelar kekuatan di satuan masing-masing,”jelasnya kepad awak media.
Apel gelar ini, sambung Danrem, bertujuan untuk mengecek kepastian bahwa setiap saat anggota mudah digerakkan ketika ada kejadian yang menonjol.
“Tentunya dengan menjalani komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Saya sudah menyampaikan kepada Polri untuk tidak segan-segan kami akan memback up apa yang dilaksanakan oleh Kapolres Sorong Kota maupun Kapolres Sorong,”tegasnya.
Danrem menegaskan jika ada oknum masyarakat atau kelompok yang menganggu ketertiban atau membuat provokasi yang mengakibatkan tidak terjaminnya kondusifitas wilayah Sorong dan menimbulkan keresahan. Maka, TNI siap membackup penangkapan terhadap oknum tersebut.
“Kami akan membackup penangkapan yang dilakukan oleh Kapolres Sorong Kota ataupun Kapolres Sorong, tidak ada unsur anasir kecuali Pemerintah Kota Sorong maupun Kabupaten Sorong. Kalau ada yang seperti itu, akan kita tangkap dan akan saya proses secara hukum dengan polres,”tegasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Sorong, Yan Piet Mosso menambahkan TNI/Polri dan Pemerintah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan alat Negara.
“Saya, Danrem maupun TNI/Polri merupakan pelayan negara, jadi kita harus pastikan bahwa cita-cita Negara pada 17 Agustus 1945, negara harus hadir memastikan rakyat aman dan pemerintah daerah di wilayah Papua Barat khususnya Sorong Raya, harus bekerja sama dan berkolaborasi,”tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Sorong kami sudah menyatakan akan berkolaborasi bekerja sama untuk intervensi dalam kebijakan-kebijakan program agar memastikan rakyat di kampung maupun tingkat distrik harus mendapat pelayanan yang terbaik dari pemerintah.
“Kami memberi dukungan kepada Danrem dan Dandim terkait kebijakan-kebijakan pembangunan maupun anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Jadi, kita pastikan bahwa tanah Papua, Papua Barat, khususnya kota Sorong dan Kabupaten Sorong maupun Sorong Raya bagian dari NKRI, itu final,”pungkasnya.(juh)