AIMAS – Kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan longboat berbahan fiber bagi wirausaha pemula di Kabupaten Sorong diakhiri dengan launching dan test drive long boat merah putih, Jumat (2/9).
Perahu berukuran panjang 9 × 1,2 meter tersebut merupakan asli karya 20 orang peserta Bimtek pemula yang digarap hanya dalam waktu 4 hari. Longboat dengan kapasitas di bawah 3 GT tersebut juga dedesain khusus dengan menerapkan 3 aspek utama. Yakni aspek keselamatan, fungsi dan style.
“Safety atau keselamatan jadi aspek utama yang diadopsi oleh longboat ini. Jadi ketika digunakan dalam kondisi kemiringan tertentu, longboat ini tidak akan terbalik. Bahkan kalaupun jika kondisinya sengaja dibalik, dia akan sulit tenggelam,” ujar Pimpinan PT Sorong Marine Sentosa, Mario Maspaitella.
Longboat berwarna merah putih tersebut pertama kali dilakukan test drive dengan menggunakan motor tempel 40 PK. Maksimal kecepatan yang bisa ditempuh longboat dengan mesin tersebut mencapai 24 knot.
Bahkan saat diajak bermanuver dengan gaya memutar searah jarum jam pada kemiringan tertentu, tampak perahu tetap stabil.
Dikatakan Mario, meski penggarapannya full dilakukan oleh pemula, namun kualitas dari perahu tersebut sudah bisa diadu. Bahkan sudah cukup layak untuk dijual di pasaran.
“Untuk sekelas pemula, sudah bisa diadu kualitasnya. Kalo diberi nilai dari 100, mungkin perahu itu sudah bisa dapat nilai 70. Artinya sudah lumayan lah, sudah cukup layak dilepas ke pasaran,” sebut Mario.
Usai dilakukan test drive, Wempi selaku motoris mengaku, longboat tersebut sudah cukup nyaman dikendarai. Hanya saja untuk penggunaan motor tempel 40 PK dikatakan sedikit kurang tepat jika disesuaikan dengan bodi loangboat.
“Sudah nyaman sekali, keseimbangannya saat diajak manuver juga bagus, tetap stabil. Hanya mungkin mesin 40 PK terlalu besar untuk loangboat ini, saya rasa bodinya kurang lebar. Harusnya longboat ini cocok dengan mesin antara 15-20 PK saja,” ujar Wempi.
Samuel, salah seorang peserta Bimtek mengaku banyak pengalaman yang ia dapatkan. Dengan dasar pengetahuan yang dimiliki, kata Samuel, merupakan bekal untuk dirinya maju menjadi pengusaha di tanahnya sendiri.
Namun, Samuel berharap, akan ada tindak lanjut dari program Bimtek tersebut. Misalnya dengan memberikan bantuan modal berupa alat atau bahan untuk masyarakat mengembangkan potensinya. (ayu)