SORONG-Ikatan Alumni Jawa Timur (Ikaljatim) kolaborasi bersama organisasi kemasyarakatan (ormas), KNPI Kota Sorong, partai politik dan juga pemuda Kota Sorong untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti atau Sabtu Peduli Tanggap Banjir, Sabtu (10/9).
Dari pantauan Radar Sorong, selain kerja bakti. Beberapa alat berat seperti eskavator diturunkan untuk melakukan pengerukan drainase. Namun, ada beberapa drainase yang hendak dibersihkan, dibongkar jembatannya terlebih dahulu karena telah dibangun warga secara permanen atau dicor.
Ketua Umum Ikaljatim di Tanah Papua, Yohanes Momot,ST,MT kepada media mengatakan, musibah banjir yang terjadi di Kota Sorong bukan saja menjadi tanggung jawab Pemerintah. Akan tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak dan seluruh elemen masyarakat.
“Kami pemerintah bersama Ikaljatim, organisasi kemasyarakatan, TNI, Polri, partai politik serta pemuda kota sorong turun bersama-sama untuk melakukan bersih-bersih didalam Kota Sorong,” katanya, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat.
Dikatakan Yohanes, untuk aksi Sabtu Peduli Tanggap Banjir dilakukan di 20 titik tersebar di Kota Sorong, mulai dari seputaran Rufei, Jalan Jenderal Sudirman, Kompleks Yohan, Melati Raya, NN dan juga wilayah Distrik Sorong Timur seperti Km 12 yang dibersihkan semua. Dimana para relawan aksi langsung mengangkut sampah yang ada didalam saluran drainase, agar ketika hujan turun air bisa mengalir dengan lancar.
“Seluruh elemen masyarakat kami libatkan untuk membersihkan Kota Sorong. Kita ingin menunjukkan bahwa masyarakat Sorong adalah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan peduli terhadap kebersihan. Mereka juga merasa sedih ketika terjadi banjir sehingga mereka mau turun, untuk membersihkan kota bersama-sama,” ujarnya.
Lanjutnya bahwa musibah banjir adalah masalah untuk seluruh masyarakat Kota Sorong. Dimana dalam menyelesaikan masalah banjir, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Tapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Oleh karena itu, kami dari pemerintah (Dinas PUPR Provinsi Papua Barat) turun bersama-sama dengan elemen masyarakat untuk menyelesaikan masalah banjir di Kota Sorong,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, kata Kadis PUPR PB tersebut bahwa ada pesan moral yang ingin disampaikan. Diharapkan kedepannya agar seluruh masyarakat Kota Sorong bisa lebih mencintai kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Karena dengan membuang sampah sembarangan, maka resiko terlalu besar untuk seluruh masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa daripada nanti olahraga jogging, juga bisa bersih-bersih Kota bersama setiap hari Sabtu dan menjadi budaya. Sehingga bisa menjadi kota besar yang ada di provinsi Papua Barat.
“Apalagi sebentar akan jadi ibukota provinsi Papua Barat Daya. Mari kita sama-sama jaga kota untuk menjadi kota yang bersih dan indah,” ujarnya.
“Terima kasih atas antusias luar biasa dan apresiasi sebagai dari saya sebagai alumni Jawa Timur. Ada giat-giat berikutnya untuk Kota Sorong, nanti kita saling kabar-kabari,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Sorong George Yarangga,A.Pi.MM mengatakan bahwa, banjir dan longsor yang terjadi di Kota Sorong merupakan bencana lokal yang sangat besar dampaknya. Sehingga pemerintah Kota Sorong telah menetapkan keadaan darurat bencana selama 14 Hari. Kemudian dilanjutkan dengan masa pemulihan 7 hari.
Menurutnya, berbagai tindakan penanganan kemanusiaan melalui respon cepat dan bantuan dalam berbagai bentuk seperti pelayanan kesehatan serta intervensi teknis terhadap beberapa titik kanal, saluran primer, saluran sekunder serta jembatan, telah mampu secara cepat mengurai genangan air akibat luapan air hujan di semua titik terparah banjir Kota Sorong.
Lanjutnya bahwa Bakti sosial yang dilaksanakan oleh Ikaljatim menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan sorong bersih dan indah. Karena tentu saja persoalan sampah dan pengelolaannya masih menjadi momok yang menggerus keindahan dan kenyamanan Kota Sorong.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial ini, karena bukan saja menggerakkan kepedulian dampak bencana banjir dan kesadaran akan pentingnya kelola lingkungan, tetapi juga menguatkan tali silaturahmi diantara sesama anak bangsa, kelompok masyarakat, kerukunan, paguyuban, kelompok OKP bersama masyarakat adat di tanah Papua secara khusus masyarakat adat Moi di tanah malamoi,” ujarnya.
“Terima kasih kepada Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat yang juga selaku Ketua Umum Ikaljatim di tanah Papua, atas kerja kerasnya yang telah, sedang dan akan masih terus dilakukan dalam upaya penanganan dan penanggulangan bencana banjir dan longsor Kota Sorong,” pungkasnya.
Kemudian Sekretaris DPD KNPI Kota Sorong Sulaiman Merin mewakili elemen masyarakat berharap Ikaljatim terus menginisiasi kegiatan seperti ini. Kami juga memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, untuk bisa mensuport sehingga kegiatan ini dapat terus berlanjut. “Sehingga dengan rutin yang dilakukan kegiatan ini Kota Sorong bisa terbebas dari banjir. Ketika kita peduli dengan lingkungan kita dan tidak membuang sampah sembarangan, maka itu akan berdampak daerah kita tidak akan banjir,” pungkasnya.
Kemudian, Ketua Umum Ikaswara Kota Sorong, Tupono mengaku Ikaswara merespon positif kegiatan tersebut. Sehingga ikut bersama anggota berpartisipasi.
“Ini sebenarnya tiap-tiap RT bikin gerakan bersih-bersih di masing-masing lingkungan bagus, tinggal yang membutuhkan alat berat baru hubungi wali kota atau Dinas Cipta Karya dan Bina Marga Kota Sorong. Mudah-mudahan banjir tidak datang lagi, agar trauma warga tidak berkepanjangan,” harapnya.
“Wali kota harus menggerakan warganya lewat RT. Kan ada dana kelurahan bisa untuk bikin perbaikan saluran, untuk kebersihan dan lainnya,” sambungnya. (zia)