AIMAS – Sebanyak Lima Investor asal Negeri Tirai Bambu China yang masuk dalam group besar telah menandatangani kerja sama dengan PT. Sino Consultant Investment Indonesia sebagai konsultan dan PT. Malamoi Olom Wobok (MOW) sebagai perusahaan daerah untuk berkomitmen dalam kegiatan investasi mengelola kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
“Tiga diantara lima investor tersebut, yakni Investor PT HNEMI, PT CMOC dan PT PGM. Sementara dua investor lainnya nanti akan dijadwalkan kedatangannya untuk meminjau langsung KEK Sorong,” ujar Dr. Salmon Samori, S.Sos. M.Si, selaku kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Kabupaten Sorong.
Dikatakan Samori, pihak investor akan terus intens mencari informasi dan melihat ketersediaan bahan baku yang ada guna kelancaran kegiatan investasi nantinya. Selain itu, mereka juga meminta petunjuk maupun arahan dari Pj Bupati Sorong untuk rencana pelaksanaan kegiatan mereka di lapangan.
“Selaku kepala dinas PM-PTSP dan juga selaku Adiministrator KEK tetap memberi dukungan terhadap rencana investasi ini. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan investor tersebut, tentu jadi prioritas kami untuk harus diupayakan,” kata Samori.
Menurut para investor, lanjut Samori, mereka sangat tertarik berinvestasi di KEK Sorong karena kesiapan dari kawasan itu sendiri. Tinggal bagaimana instansi terkait dan dinas teknis lainnya memberikan informasi terhadap kesiapan lahan dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk ketersediaan air bersih dan listrik.
Ditambahkan Samori, nantinya banyak hal yang akan dikelola oleh kelima investor ini, tentunya sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing. Salah satunya terkait dengan pembangunan smelter.
“Smelter ini lah nantinya yang akan memberikan dukungan bagi pengolahan nikel yang lain. Karena bahan baku nikel cukup tersedia dan juga akan membutuhkan batu bara sebagai pencampur atau blending untuk diproses menjadi alumina, baterai dan lain sebagainya,” tukas Samori.(ayu)