SORONG – Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi DEO Sorong, Suharyadi, kepada Radar Sorong, Selasa (5/8) menyampaikan Peringatan Dini Cuaca Papua Barat termasuk Kota per tanggal 5 Agustus 2022 pukul18:08 WIT masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pukul 19:15 WIT di wilayah Papua Barat.
Diantaranya, Ia menyebutkan Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maybrat. Dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Pegunungan Arfat.
“Dan hujan juga terjadi di Kota Sorong meliputi Sorong, Sorong Timur, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong Utara, Sorong Manoi, Sorong Kota, Klaurung, Malaimsimsa, Maladum Mes, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 23:15 WIT,” katanya.
Untuk diketahui dari Data BMKG bahwa prediksi akumulasi curah hujan selama 24 jam di wilayah Indonesia berdasarkan data model prediksi cuaca numerik. Dimana jumlah curah hujan dalam satuan milimeter. Yaitu Satu milimeter hujan berarti air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi akan memiliki ketinggian satu milimeter jika air hujan tidak meresap, mengalir, atau menguap. Ambang batas nilai yang digunakan untuk menentukan intensitas hujan yaitu jika 0.5 – 20 mm per hari berarti Hujan ringan. Jika 20 – 50 mm per hari berarti Hujan sedang. Jika 50 – 100 mm per hari berarti Hujan lebat. Jika 100 – 150 mm per hari berarti Hujan sangat lebat. Dan jika diatas 150 mm per hari berarti Hujan ekstrem.
Terkait hujan yang sering terjadi dalam sepekan di Kota Sorong Suharyadi menjelaskan bahwa Di Kota Sorong tidak termasuk Zona Musim, jadi tidak bisa dibedakan antara musim hujan dan musim kemarau, karena curah hujan setiap bulan diatas 150mm, bukan setiap hari.
“Untuk periode puncak hujan hujan terjadi di bulan Juni, Juli, Agustus. Sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi,” jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca. Tetap memantau informasi terbaru dari BMKG. Kemudian, masyarakat yang membawa kendaraan agar menepi bila terjadi hujan lebat dan angin kencang karena tentunya mengganggu jarak pandang berkendara. Kemudian kepada para Nelayan tetap memperhatikan informasi maritim BMKG sebelum melaut.
“Diharapkan masyarakat yang berkendara tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi,” pungkasnya.(zia)