MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw memberikan tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang begitu banyak kepada Penjabat Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di daerah, Selasa (23/8).
Waterpauw mengatakan persoalan masyarakat yang mengungsi atau eksodus dari wilayah Aifat Timur, Aifat Timur Raya dan Kisor Distrik Aifat Selatan untuk segera mengembalikan ke kampung halaman.
“Ini harus dilakukan penanganan terpadu yang musti mendapat dukungan dari pemangku kepentingan di Maybrat,” ujarnya di Manokwari.
“Minimnya bantuan bahan pangan dan ancaman putus sekolah bagi anak-anak di wilayah tersebut, agar segera ditangani, dikoordinasikan dan dilaporkan,” imbuhnya.
Selain dari pada masyarakat eksodus, hal terpenting adalah menghindari penduduk siluman yang masuk ke Kabupaten Maybrat. Masyarakat perlu mendapatkan jaminan keamanan terhadap gangguan kelompok sipil bersenjata atau yang bisa disebut KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Maybrat.
“Untuk itu, perlu mengoptimalkan kehadiran Koramil dan Polsek yang ada di Maybrat. Tentunya juga peran aktif dari eksekutif dan legislatif,” ucap Waterpauw.
Menurutnya, konsensus yang telah mendapat kesepakatan bersama pada 3 Oktober 2020 di Kemurkek, semua pihak harus berkomitmen terhadap hal tersebut. Ia menyebutkan ada pakta integritas perdamaian bersama antara kelompok wilayah Ayamaru.
“Konsensus waktu itu disaksikan menteri dalam negeri Almarhum Tjahjo Kumolo terkait pakta integritas tersebut,” sebutnya.
Ia menjelaskan selain dari pada itu, hal terpenting adalah terkait akses jalan dari Susmuk menuju Teluk Bintuni yang merupakan ruas jalan strategis nasional. Ia berharap agar segera melakukan pembangunan yang mana untuk target jangka pendek dapat membangun beberapa spot jalan dan jembatan yang rusak.
“Bangun spot jalan dan jembatan yang rusak menghubungkan jembatan Kamundan menuju Kamat- Ayata Distrik Aifat Timur Tengah dan selanjutnya ke Aisa Distrik Aifat Timur,” jelasnya.
Terpisah, Penjabat Bupati Maybrat Bernhard E. Rondonuwu mengatakan siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada dirinya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kabupaten Maybrat.
“Saya akan melaksanakan tugas dan kepercayaan dari negara melalui kementerian dalam negeri,” ujarnya.
“Saya akan datang terlebih dahulu, kenal dahulu di dalam dengan seluruh rekan-rekan pegawai dan bersama-sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di Maybrat,” tutupnya.
Aktifkan Kantor-Kantor di Maybrat
Pempatan Penjabat Bupati Maybrat, Dr. Bernard E. Rondonuwu,M.Si oleh Menteri Dalam Negeri, Toto Karnavian mendapat respon dari tokoh intelektual Maybrat asal Aifat Raya, Maximus Air,SE.M.Si.
Melalui ponselnya, (Selasa, 23/8), Maksimus berpendapat bahwa penempatan penjabat Bupati Maybrat yang telah dilantik oleh Gubernur Papua Barat sudah sangat tepat karena melalui hasil kajian dari berbagai aspek.
Dikatakannya bahwa Mendagri, Tito Karnavian yang juga mantan Kapolda Papua sangat pahami betul kondisi politik lokal (local conten) di Kabupaten Maybrat.
” Perbedaan pandangan di tiga wilayah besar, (Ayamaru, Aitinyo, Aifat) bukan rahasia umum lagi dan tentu pka Tito sangat tau betul pandangan pandangan tersebut” ucapnya sembari menambahkan bahwa dari adanya perbedaan pandangan itulah yang menurut pemerintah pusat harus mencari poros tengah yang metal membangun Kabupaten Maybrat.
Kepada seluruh masyarakat Maybrat dan kelompok pemangku kepentingan, lanjut anggota tim pemekaran kabupaten Maybrat itu agar tinggalkan perbedaan pandangan, ego kelompok dan sama sama memberikan pembobotan kepada Penjabat Bupati untuk menata pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat secara baik di dua tahun masa kepemimpinannya.
Selain itu kepada PJ Bupati yang telah dilantik, lanjut Maximus agar kembali mengaktifkan kantor- kantor pemerintahan di pusat pemerintahan ibukota Kabupaten Maybrat. ” Kantor- kantor yang selama ini tersebar di kota Sorong, penerbitan Surat surat penting yang dikeluarkan disembarang tempat itu harus ditertibkan, semua harus kembali aktif berkantor di Kumurkek” tegasnya sembari menambahkan bahwa aturan harus menjadi panglima, jangan kebijakan kebijakan melam paui Aturan.
Sebagai tokoh yang ikut berjuang menghadirkan Kabupaten Maybrat lanjut Maximus, bahwa jaminan stabilitas keamanan di Kumurkek dipastikan aman. Terkait aksi penolakan yang di lakukan oleh kelompok masyarakat, pihaknya memastikan bahwa telah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh akhirnya palang kantor pemerintahan dibuka kembali.
Setelah dilantik kemarin, PJ Bupati Maybrat dijadwalkan hari ini (24/8) tiba di Sorong dan selanjutnya menuju Kabupaten Maybrat. (bw/ris)