Masyarakat Moi Siap Duduki Kantor Bupati dan Kantor DPRD jika Pj Bupati Dijabat Pendatang*
AIMAS – Tinggal menghitung hari menuju berakhirnya masa jabatan Bupati – Wakil Bupati Sorong periode 2017-2022. Setelah itu, kursi jabatan Bupati Sorong akan diisi oleh Penjabat Bupati. Berkaitan dengan itu, Solidaritas Masyarakat Suku Moi menyatakan sikap akan menduduki Kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Sorong jika jabatan Penjabat Bupati Sorong diduduki oleh pendatang.
Intelektual dan perwakilan Solidaritas Masyarakat Suku Moi, Klois Yable menegaskan jabatan Penjabat Bupati Sorong harus diduduki orang asli Moi dan bukan non Papua. Menurutnya, ketika jabatan itu ‘direbut’ orang lain maka pihaknya siap menolak dan berkomitmen untuk menduduki Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Sorong.
Klois mengatakan, banyak sosok dari Suku Moi yang sudah layak dan pantas untuk menjadi Penjabat Bupati, seperti Lasarus Malagam, Luther Salamala, Kepas Kalasuat dan Maklon Wally. “Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa orang Moi itu tidak diusulkan untuk menduduki jabatan itu,” tanya Klois.
Sementara itu, Perwakilan Pemuda Moi, Marko Kadakolo menilai bahwa kebijakan pengusulan nama calon Penjabat Bupati Sorong merupakan bentuk ketidakberpihakan pemerintah terhadap eksistensi Suku Moi di tanah ini, padahal ada deretan nama orang Moi yang dinilai sudah siap secara administrasi kepangkatan dan itu mestinya menjadi prioritas usulan pemerintah dan DPRD untuk menduduki jabatan Penjabat Bupati Sorong. “Ada beberapa potensi anak Moi yang sudab siap memenuhi persyaratan administrasi baik di tingkat kabupaten maupun provinsi dan ini harus diakomodir supaya anak Moi itu bisa berkarya di tanahnya sendiri,” tegasnya. Marko berharap Bupati Sorong dapat mempertimbangkan kembali sejumlah nama potensial anak Moi untuk bisa diakomodir dalam usulan ke Pusat.
Sebelumnya masyarakat mengelar aksi demo damai di halaman kantor Bupati Sorong sebagai bentuk kekecewaannya dengan kebijakan Bupati Sorong. Massa bergerak dari alun-alun Aimas menuju Kantor Bupati untuk menyampaikan sejumlah aspirasi terkait kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat Suku Moi dalam realisasi kebijakannya. Aksi ini diakomodir oleh Pemerintah Kabupaten Sorong melalui penyerahan aspirasi yang diterima langsung Staf Ahli Bupati Sorong, Luther Salamala di halaman Kantor Bupati Sorong.
Klois Yable yang merupakan penanggung jawab aksi demo menjelaskan, aksi ini berlandas pada sebuah kondisi ketidakberpihakan Bupati Sorong melalui realisasi setiap kebijakannya. Salah satu contoh, sebutnya, sejumlah jabatan strategis yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sorong rata-rata dijabat pendatang. Padahal lanjut Klois, banyak orang Moi yang mumpuni dan memiliki integritas serta kemampuan di bidang-bidang stategis tersebut. “Kami sebagai Nemoi Besar di tanah ini tidak terima dengan kebijakan bupati karena hak-hak kami tidak diakomodir secara baik dan maksimal,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi ini menjadi sebuah kekecewaan bagi masyarakat Suku Moi karena seluruh jabatan strategis diambil alih oleh orang luar. Jangan sampai, lanjutnya Kabupaten Sorong ini sama persis seperti Kota Sorong yang dinilai telah ‘dikuasai’ oleh orang lain dan bukan suku asli. Berkaitan dengan itu, Klois mengingatkan kepada Bupati dan DPRD Kabupaten agar mengakomodir aspirasi ini. “Jadi mereka tidak akan melakukan sidang perubahan jika aspirasi kami tidak terakomodir, karena kami akan turunkan massa lebih banyak lagi untuk mengawal aspirasi kami,” tegasnya lagi.
Sementara itu, orator aksi, Paulus Sufan dengan tegas mengingatkan siapapun yang ada di tanah Moi ini harus menghargai dan menghormati harkat martabat orang Moi di atas tanah ini. Menurutnya, hanya satu permintaan orang Moi kepada pemerintah daerah bahwa aspirasi yang telah disampaikan wajib hukumnya diakomodir karena itu berkaitan langsung dengan hak dan martabat orang Moi di tanah ini. “Bupati Sorong adalah anak Suku Moi maka besar harapan kami adalah setiap kebijakan atau keputusan wajib memperhatikan hak orang asli Moi yang mendiami tanah ini,” tandasnya. (ayu)