AIMAS – Distrik Aimas menjadi salah satu Lokasi Fokus (Lokus) stunting dengan kasus terbanyak di Kabupaten Sorong. Dimana terdapat empat kelurahan/kampung di Distrik Aimas yang termasuk dalam peta penyebaran kasus sunting.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sorong, Jemima Elisabeth Windesy kepada Radar Sorong, Jumat (5/8).
Elis menyebutkan, di Kabupaten Sorong sendiri total ada 10 Lokus Stunting yang tersebar di 4 distrik. Diantaranya Distrik Aimas, Distrik Mayamuk, Distrik Makbon dan Distrik Salawati.
“Untuk Kabupaten Sorong ada 10 Lokus stunting yang dinilai berdasarkan jumlah dan prevalensi. Dari 10 wilayah, kampung yang memiliki kasus stunting tertinggi adalah di Ibu Kota Kabupaten Sorong yaitu Distrik Aimas. Ada di Kampung Usili Kampung Maibo, Kelurahan Aimas dan Kampung Malasaum. Dan sisanya tersebar di Distrik Mayamuk, Makbon dan juga sebagian di Salawati,” beber Elis.
Pada 10 Lokus tersebut hingga saat ini masih terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Dinas P2KBP3A. Diketahui, belum lama ini Bupati Sorong yang diwakili oleh Staff Ahli Bupati Dr. Markus Karath, S.IP, M.Si baru saja mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sorong. Dimana tim khusus tersebut dibentuk untuk menekan angka pertumbuhan kasus stunting di Kabupaten Sorong.
“Dalam tim tersebut terdapat di dalamnya sejumlah tim pendamping keluarga (TPK) yang bertugas memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Jadi dalam TPPS, TPK menjadi salah satu ujung tombaknya,” sebut Elis.
Elis menutup, untuk membantu tugas TPK dan menyukseskan tugas TPPS, saat ini Dinas P2KB3A selaku OPD KB masih terus melakukan pendampingan serta pemeriksaan kepada sejumlah sasaran tertentu. Termasuk calon pengantin baru, ibu hamil, ibu melahirkan juga pada bayi di bawah dua tahun dan bayi lima tahun atau balita.(ayu)