SORONG – Sekelompok siswa yang diduga berasal dari salah satu sekolah menengah kejuruan melakukan penyerangan terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 atau SMEA, Senin (15/8) sekitar pukul 12.00 WIT. Akibat penyerangan tersebut, dua siswa diamankan Polres Sorong Kota.
Pantauan Radar Sorong, ratusan siswa SMEA mendadak berkumpul di halaman sekolah lantaran diduga adanya penyerangan oleh sekelompok siswa dari sekolah lain. Beruntungnya pihak kepolisian Polres Sorong Kota bersama Polsek Sorong Timur sudah melakukan deteksi dini dan antisipasi sehingga tidak ada korban dalam penyerangan tersebut.
Dalam melakukan pengamanan, personel Polres Sorong Kota berhasil mencegat salah satu siswa yang dicurigai membawa senjata tajam. Akhirnya, siswa maupun alat tajamnya disita pihak kepolisian. Saat kondisi berangsur aman, para siswa akhirnya dipulangkan sekitar pukul 13.00 WIT. Selanjutnya pihak kepolisian segera melakukan koordinasi dengan kedua sekolah tersebut.
Kapolres Sorong Kota melalui Kabag Ops Polres Sorong Kota, Kompol M. Nur Makmur menjelaskan, pihaknya sudah mendeteksi dini sejak awal akan terjadi penyerangan antar dua sekolah, sebab sebelumnya pada Rabu (10/8) telah terjadi hal serupa. Lebih lanjut Kabag Ops menambahkan Polres Sorong Kota sudah mengantisipasi sejak Minggu malam, dimana 150 personel Polres Sorong Kota sudah disiapkan. ”Iya ini perkelahian (tawuran) antar sekolah. Biasa, anak-anak remaja saling mengejek. Kami sudah berusaha berkoordinasi dengan Kepala Sekolah STM maupun SMEA untuk bagaimana solusinya agar tidak ada perkelahian. Misalnya, kepulangan siswa dari dua sekolah ini diatur agar tidak saling bertemu di antara jam pulang,” jelas Kompol Nur Makmur kepad wartawan, kemarin.
Kabag Ops membenarkan bahwa tawuran ini merupakan imbas dari permasalahan tawuran yang terjadi pada Rabu (10/8) di depan STM. ”Tadi kami amankan 2 siswa, salah satunya membawa senjata tajam,” paparnya .
Guna mengantisipasi kejadian serupa, tambah Kabag Ops pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan kedua sekolah. Polres Sorong Kota juga akan selalu melakukan patroli di setiap sekolah di lingkungan Polres Sorong Kota. ”Alhamdulillah tidak ada korban, karena kami sudah mendeteksi dini sejak awal,”paparnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 (SMEA) Kota Sorong, Drs. Heni H. Weydekamp,M.MPd. menyampaikan pihaknya tidak tahu kapan kejadian penyerangan oleh sekelompok orang terhadap siswanya. Sebab, saat kejadian pihak sekolah sedang melaksanakan kegiatan Kkelas Meeting, perlombaan guru dan workshop. ”Anak-anak kami memang ada dalam sekolah. Namun ketika selesai, kami suruh anak-anak pulang. Kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, mengingat ada kejadian kenakalan anak-anak dengan anak-anak yang ada di STM,” ujarnya.
Saat memulangkan para siswa, tambah Kepsek SMKN 1, tiba-tiba siswa lari kembali ke sekolah lantaran dikejar oleh sekelompok orang. Diakui, ia tidak tahu dan tidak bisa menduga siapa kelompok tersebut. Menanyakan proses belajar-mengajar nantinya, Heni mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan Kapolres Sorong Kota dan menyatakan agar siswa tetap sekolah karena situasi tetap aman. Hanya saja, Heni belum memutuskan, kemungkinan bisa diliburkan guna menenangkan situasi. ”Kami tidak bisa berspekulasi, kejadiannya seperti apa, kami tidak tahu persis. Namun saat ini sudah banyak aparat yang akan menuntun anak-anak agar pulang,” imbuhnya. (juh)