SORONG-Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone kepada Radar Sorong, Selasa (30/8) mengatakan bahwa pasca terjadi banjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu yang melanda Kota Sorong, BPBD Kota Sorong telah menghimpun data sementara bahwa terdapat 283 unit rumah yang rusak, sedang, ringan dan berat. Sementara korban terdampak sebanyak 2.417 orang.
Dikatakan bahwa pada hari ini (31/8) merupakan hari ke-9 pasca terjadinya banjir dan tanah longsor di Kota Sorong. Dimana pada pada tanggal 22 Agustus 2022 terjadi hujan deras pada jam 22:00 WIT sampai dengan jam 04.00 WIT.
“Dengan informasi pasang air laut dekat itu adalah 1,2 meter dan informasi ini diberikan secara akurat oleh BMKG Sorong, yang memang sudah memberikan warning sebelumnya bahwa pada bulan Juni, Juli, Agustus itu akan terjadi curah hujan yang sangat tinggi,” katanya, Selasa (30/8).
“Kita masuk pada musim penghujan, sehingga warga Kota Sorong diharapkan tetap waspada. Karena peringatan hujan sampai awal bulan September,” sambungnya.
Herlin, mengatakan bahwa akibat dari bencana pada tanggal 22-23 Agustus 2022, dimana terjadi tanah Longsor di Kelurahan Paal Putih dan Kelurahan Malamso mengakibatkan 3 orang meninggal dan 6 orang mengalami luka-luka.
Lanjutnya bahwa Sampai dengan tanggal 29 Agustus 2022 berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Sorong, tetapi juga didukung Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Dikatakan Herlin, Untuk data kerusakan rumah dan infrastruktur sosial sampai dengan tanggal 29 Agustus 2022 dilaporkan kerusakan rumah sebanyak 283 rumah, yang mana kerusakan berat sebanyak 47 rumah, kerusakan sedang sebanyak 159 rumah, kerusakan ringan sebanyak 77 rumah dan beberapa kerusakan infrastruktur sosial 2 unit gereja, 1 masjid, serta Universitas Victory Sorong dan SMK Negeri 3 Kota Sorong.
“Kemudian langkah yang kami lakukan sampai dengan saat ini adalah masih melakukan pendataan korban jiwa. Data yang kami dapatkan korban terdampak dari bencana inj hingga tanggal 29 Agustus sebanyak 2.417 orang atau 1.240 KK. Ini masih tetap dalam pendataan terkait dengan korban terdampak,” katanya.
Herlin mengatakan bahwa Pemerintah Kota Sorong melakukan report cepat yaitu dengan Pendirian pos komando, kemudian Pendirian pos bantuan dan pernyataan tanggap darurat Wali Kota Sorong yang dikeluarkan nomor 360/724. Dilanjutkan dengan surat keputusan penetapan status keadaan darurat penanganan bencana banjir dan tanah longsor nomor 362/68/2022. Dan surat keputusan pembentukan pos komando tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor dengan nomor 362/69/2022.
“Kami masih menunggu informasi dari lurah yang memiliki wilayah untuk melaporkan ke kami perkembangan informasi, terkait dengan kerusakan rumah tetapi juga infrastruktur sosial lainnya yang ada pada wilayah para lurah,” ujarnya.(zia)