SORONG – Sering terjadi kerusakan pada motor tempel nelayan, Kerukunan Nelayan Tangkap Tradisional Kota Sorong menggelar Pelatihan dan Keterampilan memasang dan memperbaiki motor tempel, guna meningkatkan kapasitas para nelayan tangkap di Kota Sorong, Kamis (21/7), berlangsung 3 hari (21-23/7) di Drei Kinder Km 10 Masuk Jalan Sungai Maruni.
Sekretaris Kerukunan Nelayan Tangkap Tradisional Kota Sorong, Berto memiliki 33 titik Kelompok Kerukunan Nelayan Tangkap Tradisional Kota Sorong yang tersebar dari Saoka hingga Km 10 Viktori. Yg mana setiap korwil, hanya 3 orang mewakili. Sehingga sebanyak 80 nelayan yang mengikuti pelatihan. Mereka mendapatkan materi yakni terkait kelembagaan organisasi nelayan tangkap tradisional, peran penyuluh dalam pendampingan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, membangun jiwa wirausaha dan perbaikan motor tempel jika terjadi kerusakan.
“Yang sering kali terjadi permasalahan mesin motor tempel tersebut, setelah mereka berada di laut, ada kendala atau kerusakan pada mesin. Sehingga kami membuat kegiatan ini untuk mereka berlatih memasang mesin dan cara memperbaikinya bagaimana, yang dapat menyelamatkan mereka tentunya,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPR PB Ir.Max Hehanusa mengatakan, nelayan itu tulang punggung perekonomian Indonesia yang tidak runtuh akibat dari pada pertanian dan perikanan yang sukses.
“Apalagi kita tahu bahwa Papua, Maluku dan beberapa daerah yang mana perikanan merupakan modal dasar untuk meningkatkan kesejahtaraan para nelayan,” tegasnya.
Max mengimbau Pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah provinsi maupun pemerintah kota dan daerah-daerah sekitarnya harus meningkatkan dan melihat masyarakat perikanan atau nelayan ini.
“Sehingga ada nilai tambah, bukan hanya sekedar untuk makan sehari-hari tapi bagaimana bisa diekspor yang kaya dulu-dulu lagi. Seperti usaha Mina dan yang lain-lain,” sambungnya.
Selain diberikan pelatihan, para nelayan pun diberikan alat tangkap dan Jaminan Kartu BPJS Ketenagakerjaan. (zia)