Komoditas yang Andil Inflasi Terbesar Angkutan Udara, Cabai Rawit, Tomat, Bawang Merah
SORONG-Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Sorong, pada Juni 2022 terjadi inflasi 0,39 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,09 pada Mei 2022 menjadi 109,51 pada Juni 2022.
Hal tersebut disampaikan PJ Fungsi Statistik Distribusi BPS Kota Sorong, Tri Siagian,S.Pt,MM, Jumat (1/7) di Kantor BPS Kota Sorong.
Ia mengungkapkan bahwa pada Juni 2022, Kota Sorong mengalami inflasi 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 109,51. Pada bulan Juni sebanyak 85 kota/kabupaten mengalami inflasi, dan 5 kota/kabupaten mengalami deflasi.”Kota Sorong urutan ke-76 dari 85 kota/kabupaten yang mengalami inflasi,” katanya.
Dikatakannya bahwa Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli 2,72 persen dengan IHK sebesar 113,64 dan terendah terjadi di Pontianak 0,07 persen dengan IHK sebesar 111,11. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kendari 0,61 persen dengan IHK sebesar 111,45 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan 0,03 persen dengan IHK sebesar 115,97.
Tri menjelaskan bahwa inflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 3,56 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,30 persen.
“Adapun kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,07 persen, kelompok kesehatan 0,48 persen, kelompok transportasi 4,01 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,26 perse dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,49 persen,” jelasnya.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau 1,02 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,17 persen. “Sedangkan kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2022 antara lain pepaya muda, cabai rawit, ikan tongkol, tomat, kelapa, korek api gas, seragam sekolah anak, kembang kol, daun kemangi, lemon, biaya fotocopy, rendang, ikan cakalang, bawang merah, udang kering, jantung pisang, ikan mumar, sabun mandi, pembasmi nyamuk bakar, kangkung.
Kemudian angkutan udara, daun pepaya, baju batik wanita, oyong/gambas, kol putih, pasir, ikan bubara, tempe, batu bata/batu tela, ikan kakap merah, baju kaos tanpa kerah/T-shirt anak, sagu, baju muslim anak, cabai merah, daun seledri, saus tomat, udang basah, hand body lotion. Pada Juni 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil inflasi, 2 kelompok memberikan andil deflasi dan 2 kelompok tidak memberikan andil. Kelompok yang memberikan andil inflasi diantaranya kelompok pakaian dan alas kaki 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen. Kemudian, kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok makanan dan minuman 0,37 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen. Sedangkan kelompok yang tidak memberikan andil inflasi/deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok pendidikan. “Perbandingan Inflasi Tahunan yakni Tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2022) 1,92 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) 2,61 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing 2,78 persen dan 0,32 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juni 2021 terhadap Juni 2020 dan Juni 2020 terhadap Juni 2019 masing-masing 3,65 persen dan 1,56 persen,” pungkasnya.(zia)