Kapendam : Dandim dan Kapolres Telah Bertemu Untuk Menyelesaikan Permasalahan Secara Kekeluargaan
MANOKWARI – Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letkol (Inf) Batara Alex Bulo mengklarifikasi kejadian pemukulan oknum polisi kepada anggota TNI AD Korem 182 Fakfak yang viral di media sosial. Ia mengungkapkan pemukulan yang dilakukan Bripda B kepada Serda G diduga dibakar api cemburu karena Serda G memiliki hubungan dekat dengan Bripda E. “Pemukulan tersebut diduga perkara asmara,” ujarnya di Manokwari, Kamis (28/7).
Batara menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula pada Rabu (27/7) sekitar pukul 08.15 WIT, Serda G mendatangi barak bujang Polwan untuk meminjam kendaraan roda dua milik Bripda E. Setelah sekembalinya Serda G, Bripda E kemudian mengantarnya ke Makorem 182 Fakfak. Di tengah perjalanan keduanya bertemu dengan Bripda B, kemudian Bripda B langsung menghampiri keduanya. Tanpa basa-basi, Bripda B melayangkan bogem mentah kepada Serda G. “Serda G mendapatkan dua kali pukulan,” ucap Batara.
Batara mengucapkan setelah dilakukan investigasi, ternyata Bripda B menaruh hati kepada Bripda E. Setelah dilakukan pendalaman, ternyata Bripda B tidak tahu menahu kalau Serda G merupakan anggota TNI AD. “Pada saat kejadian, Bripda B mengeluarkan ancaman kepada Serda G namun tak dihiraukan,” bebernya.
Sesampainya di Makorem 182 Fakfak, Serda G memberitahu rekannya bahwa telah mendapat bogem mentah dari oknum polisi. 20 menit kemudian, belasan rekan Serda G menuju SPKT Polres Fakfak untuk membuat laporan polisi yang dipimpin oleh salah satu Sersan Kepala di Makorem 182 Fakfak. Akan tetapi mereka mengurungkan niatnya untuk membuat laporan polisi di SPKT Polres Fakfak karena pada saat itu Serda G tidak ikut dalam rombongan.
Ketika hendak kembali ke Makorem 182, bertemulah dengan tiga anggota Polres Fakfak dan kemudian dibawa ke Makorem 182. Setelah dibawa ke Makorem, kemudian menghubungi perwira polisi untuk memberitahu bahwa ketiga anggotanya berada di Makorem 182. “Sekitar 1 jam kemudian, perwira tersebut datang dan tidak ada indikasi untuk menahan atau mempersulit,” kata Batara. “Kedua pimpinan, baik Kapolres dan Dandim telah bertemu untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan,” imbuhnya.
Pasca peristiwa itu lanjut Kapendam, guna meredam situasi, Komandan Korem menggelar apel luarbiasa dan memberikan arahan kepada prajurit bahwa kesalahpahaman ini akan diselesaikan secara kekeluargaan. “Danrem mengatakan, besok (Hari ini,red) kita akan mendatangi Mapolres atau kita undang Kapolres untuk buat acara makan bersama dan permasalahan dianggap selesai,” ucap Kapendam. Batara mengatakan, TNI-Polri harus kompak dan bersinergi. “Kekompakan ini kita buktikan bahwa kejadian itu tidak ada kelanjutannya,” tegasnya. (bw)