Antrian Solar Mengular Sampai 2 Km
SORONG – Pemandangan antrian panjang pemburu solar (mobil truck) masih menghiasi sejumlah SPBU di wilayah Kota Sorong. Salah satunya antrian panjang di SPBU Hansen yang mencapai hingga depan Sekolah MAN Kota Sorong.
Pantauan Radar Sorong, antrian panjang hampir 2 Km tersebut sudah berlangsung beberapa hari terakhir ini. Bahkan antrian tersebut mulai pukul 08.00 WIT hingga 12.00 WIT. Rata-rata yang mengantri merupakan Mobil Truck dan mobil yang menggunakan bahan bakar Minyak Solar.
Salah Satu Supir Truck, Taufik meluapkan kekesalannya yang mengantri berjam-jam namun kadang tidak mendapatkan Solar. Selain itu, meski mengantri berjam-jam, nyatakan pembelian Solar dibatasi.
”Kami hanya bisa membeli Solar Rp 360 ribu, seharusnya untuk truck ini maksimal Rp 500-an jika tangki kosong betul, karena saya hanya mencari di wilayah Kota Sorong, kecuali ke luar Kota seperti Kabupaten Sorong, solar bisa habis dalam 4 hari,”jelasnya kepada Radar Sorong, Rabu (29/6).
Diakui Taufik, ia mengantri Solar hanya seminggu sekali. Namun, yang paling mengecewakan dirinya adalah dugaan keterlibatan oknum pegawai dan security SPBU di beberapa SPBU di wilayah Kota Sorong yang terkesan bermain curang.
”Saya sangat kecewa saat sudah mengantri lama dan panjang, tiba-tiba ada mobil truck lain yang terobos masuk barisan depan. Karena, oknum supir kasih uang Rp 50 ribu, bisa langsung menyalip mobil yang sudah antrian dari tadi,”beber Taufik.
Sementara itu menanyakan kebijakan baru penggunaan aplikasi My Pertamina, Taufik mendukung kebijakan tersebut sebab bila menggunakan aplikasi bisa menghindari truk atau mobil yang biasa tap atau mengambil BBM berlebihan.
”Kasihan, banyak truck yang pulang tanpa mengisi BBM. Semoga hari ini kami bisa dapat, kadang stok BBM masih ada tapi dibilang sudah habis, biar stok untuk besok lagi,”ungkapnya.
Senada dengan Taufik, Supir Truck Taju menambahkan ia sudah antri sejak pukul 09.00 WIT. Namun, ia melihat setiap hari pasti ada antrian, beruntungnya ia hanya bekerja di wilayah Kota Sorong, sehingga ia hanya mengantri 1 kali dalam seminggu.
”Berdasarkan informasi yang saya dapatkan ada pembatasan pembelian Solar hanya 70 Liter saja. Saya senang ada pembatasan, agar semua truck bisa mendapatkan BBM karena selama ini kadang sudah antri lama ketika sampai di depan SPBU, tiba-tiba BBM habis,”ujarnya.
Taju mengungkapkan antrian biasanya dari pukul 09.00 WIT hingga 14.00 WIT, lantaran Solar habis. Terkait kebijakan pemerintah untuk penggunaan aplikasi My Pertamina, Taju mengatakan itu merepotkan sebab tidak semua supir atau pengendara gunakan Smart Handphone.
”Misalnya saya yang hanya gunakan handphone biasa. Saya harap Pemerintah bisa memperhatikan antrian yang panjang ini,”pungkasnya.(juh)