Cabe Rawit Tembus Harga Rp120 Ribu/Kg
SORONG – Harga komoditi Cabe Rawit atau Rica menembus harga Rp120 ribu/kg. Hal tersebut diduga akibat kurangnya panen atau terjadi kekosongan stok pada petani lokal. Sementara harga Cabe Rawit dari luar daerah pun, ketika masuk ke Kota Sorong menjadi naik Rp 130 per kg karena adanya harga ongkos kirim.
“Sio.. rica mahal sekali. Saya kaget lagi tadi bilang mbak timbang 1 kg kah ricanya. Pas mau bayar mbak bilang sudah naik harganya Rp120 per kilogram. Ampun e, saya langsung bilang mbak beli harga Rp40 ribu saja,” kata salah satu pembeli, Ramlah yang ditemui di Pasar Remu kepada Radar Sorong, Selasa (28/6).
“Padahal seminggu lalu saya beli masih Rp60 ribu per kg kah. Lama-lama semua ini akan naik bah. Coba pemerintah urus dulu,” sambungnya.
Sementara, salah satu pedagang rempah-rempah di Pasar Remu, Ayu mengaku memang harga Cabe Rawit naik dari harga normalnya. Menurutnya biasa harga Cabe Rawit mulai dari Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kg.
“Harga rica lokal ini naik karena kurang panen. Jadi stok kosong makanya harganya Rp120 per kg. Biasanya Rp50 ribu kg sampai Rp80 ribu per kg. Kalau ambil dari luar malah tambah mahal,” katanya kepada Radar Sorong ketika sedang menimbang Cabe Rawit.
Dari pantauan Radar Sorong, diketahui dari beberapa pedagang lainnya bahwa belum seminggu harga Cabe Rawit tembus Rp120 ribu per kilogram. Sedangkan 3 hari lalu, harganya baru saja naik, dari Rp80 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram. Sementara harga normalnya kisaran Rp 50-60 ribu per kilogram.
Hal tersebut juga diakui salah satu petani Cabe Rawit lokal, Lily kepada Radar Sorong, Selasa (28/6). “Kalau rica di saya sudah habis. Kemarin panen harga malah merosot. Dan dari saya pertama harga Rp25 ribu per kg itu 3 bulan lalu pertama panen. Terus naik jadi Rp40 ribu sampai Rp45 ribu per kg. Habis itu saya tidak panen. Baru-baru ini di petani lain sekitar dua minggu lalu itu harga Rp60 ribu per kg. Nah, naik jadi Rp80 ribu per kg kemarin-kemarin ini, terus naik lagi jadi Rp100 ribu per kg ini. Jadi bertahap naiknya,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya banyak petani dari SP, Sisipan dan desa-desa lain panen dengan jumlah yang sangat banyak dan bersamaan, sehingga mengakibatkan harga anjlok dan saat ini harga naik dikarenakan petani yang panen tak sebanyak sebelumnya.
“Sementara sudah mendekati Hari Raya Idul Adha. wis semua pada naik deh. Karena sebelumnya panen raya cabe rawit lokal harganya murah, sehingga sekarang yang panen hanya sedikit jadi harga naik,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa biasanya harga Cabe Rawit naik terjadi pada pedagang, karena mereka mencari keuntungan juga. Bahkan karena stok kosong, ada petani yang kasih naik harga juga.
“Tapi kalau petani ke pengepul atau pedagang, biasa pedagang yang kasih harga. Katanya mereka mau ambil untung lumayan juga. Sekarang Rp120 ribu per kg, naik drastis. Tadi ada teman panen dan ecer Rp 95 ribu per kg,” katanya.
“Belum ada dengar-dengar kabar kapal ini. Karena biasa kapal datang itu di Jakarta teman bilang cabe rawit Rp130 per kg malah. Tukang rica naik haji,” sambungnya.
Sementara harga tomat juga sempat naik Rp50 ribu per kg dari Rp20 ribu per kg. Namun, sekarang harganya sudah turun menjadi Rp25 ribu per kg.(zia)