SORONG – Kepala Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, ST.MSi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Reklamasi Sorong Modern City atas laporan warga dan Mama-mama Papua Penjual Kelapa di sepanjang lokasi eks Tembok Berlin.
Mereka mengeluhkan dikarenakan tanah timbunan Reklamasi Sorong Modern City yang diangkut truk-truk berceceran di jalan menimbulkan debu, sehingga mengganggu pengunjung atau pembeli kelapa muda yang sedang menikmati kelapa segar di tempat tersebut.
Hal tersebut dikatakan Salah satu Mama-mama Papua Penjual Kelapa Muda, Fransina Umpes.
“Iya terganggu. Rasa-rasa ada abu (debu) masuk di tong punya hidung. Ada kalanya tong batuk, beringus. Dari tadi saja orang makan kelapa, itu sambil tutup mulut. Dong (kontraktor) tidak siram tempat jadi macam abu (debu) begitu naik. Baru truk lari tidak pelan. Mereka biasa siram sore tapi kita harap siram jam-jam 12 siang supaya kalau orang makan kelapa tidak terganggu lagi,” ungkapnya.
Dari pantauan Radar Sorong, Kadis PPLH Kota Sorong ketika melakukan konfirmasi langsung ke Penjual Kelapa Muda, kemudian dilanjuti mendatangi lokasi reklamasi, dan telah menegur langsung pihak kontraktor agar segera membersihkan jalan nasional tersebut.
Dari pihak kontraktor pun akan bertanggung jawab membersihkan jalan tersebut.
Kadis PPLH Kota Sorong, mengatakan bahwa sidak dilakukan karena adanya pengaduan dari warga kota yang lalu lalang di sini, terutama Mama-mama Papua Penjual Kelapa Muda, terkait dengan kegiatan penimbunan kawasan reklamasi Sorong Modern City.
“Kami datangi pihak Modern untuk memanggil pihak ketiga yang memasukkan materialnya ke dalam kawasan reklamasi, untuk segera melakukan tindakan. Sesuai dengan janji mereka bahwa mereka menimbun, tetapi mereka akan menyemprot. Nah kalau di musim panas itu, satu hari bisa 2 kali atau 4 kali. Dibagikan waktunya pagi, siang sama sore. Ini jalan umum, bukan jalan proyek,” jelasnya.
“Sehingga jalan ini harus disemprot, karena ini mengganggu. Karena laporan dari mama-mama yang berjualan kelapa mengaku banyak pengunjung yang datang untuk mau beli kelapa tapi terganggu dengan debu, sehingga mereka (pengunjung) tidak jadi masuk di sini,” sambungnya.
Ditambahkannya, pihaknya meminta kerja sama yang baik dari kontraktor untuk melakukan penyemprotan atau penyiraman sehingga membantu mempercepat kegiatan penimbunan kawasan reklamasi, yang mudah-mudahan bisa diletakkan batu pertama oleh wali kota sebelum mengakhiri masa jabatannya.(zia)