Akan Undang Distributor dan Sosialisasikan Kepada Masyarakat.
SORONG – Guna membuat tata kelola distribusi Minyak Goreng Curah Rakyat (MCGR) menjadi lebih akuntabel dan bisa terpantau mulai dari produsen hingga konsumen, Pemerintah Kota Sorong akan melaksanakan sosialisasi yang diarahkan Pemerintah Pusat dengan membeli Minyak Goreng Curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan KTP/NIK.
Diketahui hingga saat ini pembelian Minyak Goreng Curah Rakyat sudah diatur dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp14.000/Liter atau Rp15.500/Kilogram.
“Ini karena dari pemerintah pusat menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng eceran rakyat. Sehingga pemerintah juga berlakukan pembelian minyak goreng wajib dengan menggunakan Aplikasi PeduliLindungi dan NIK,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong, Andi Asmuruf kepada Radar Sorong, Selasa (28/6).
Menurutnya, pembelian menggunakan Aplikasi PeduliLindungi dan NIK agar bisa dikontrol dan diketahui masyarakat yang telah melakukan pembelian dalam sehari. Mencegah penimbunan, mulai dari proses jual – beli MGCR di masyarakat dari produsen ke konsumen.
“Ini satu kebijakan pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Karena tujuannya pemerintah pusat melakukan hal tersebut karena dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi minyak goreng, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan NIK dengan harapan mencegah manipulasi, penimbunan sehingga bisa dilakukan pemantauan, pelaksanaan dari produsen hingga ke konsumen,” jelasnya.
Ia menambahkan akan mengundang para distributor se-Kota Sorong untuk melakukan sosialisasi kebijakan pemerintah pusat tersebut.
“Ini masa berlaku yang diberikan dari pemerintah dalam 2 minggu kedepannya kami harus sosialisasi. Jadi Dinas Perdagangan Kota Sorong akan mengundang para distributor untuk memberikan sosialisasi penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng maupun cara membelinya,” pungkasnya.
Salah satu pedagang minyak goreng curah yang enggan menyebutkan namanya ini mengaku tidak keberatan yang penting masyarakat juga paham.
“Kita sih tidak apa-apa yang penting yang beli mengerti. Jangan sampai mereka tidak bawa KTP dan hp android kan kita yang rugi,” ungkapnya.(zia)