SORONG- Dalam rangkaian acara pelepasan Jemaah Haji Kota Sorong di Gedung Lambert Jitmau Kantor Wali Kota Sorong, Senin (27/6), momen foto bersama mengantarkan perhatian tertuju pada salah satu jemaah haji, dia adalah Ibu Nurmadinah Seri Cedang. Bagaimana tidak, ditengah rasa penuh kegembiraan karena jemaah haji tidak lama lagi akan menginjjakan kaki di Baitullah Mekkah Tanah Suci, Nurmaidah harus berjuang dengan penuh semangat untuk melaksanakan ibadah haji dengan kondisi fisik tubuh yang tidak prima .
Strokte ringan yang dialami Nurmadinah sejak 4 tahun terakhir, membuat tubuh bagian kirinya kirinya lumpuh layu hingga membuatnya kini harus berjalan tertatih-tatih dengan tongkat. Dengan stroke ringan yang dialaminya , praktis Nurmadinah yang sehari-hari jualan di Pasar Remu tidak bisa langsung bergerak cekatan seperti jemaah haji lainnya saat diminta naik ke atas panggung untuk foto bersama Wali Kota Sorong dan jajaran Kemenag Kota Sorong.
Setelah beranjak dari kursinya, dengan jalan pelan-pelan ditopang tongkat, wanita paruh baya berusia 46 tahun itu akhirnya sampai juga di bibir panggung Gedung Lambert Jitmau. Di bawah panggung, Ia hanya bisa menatap rekan jemaah haji lainnnya yang pada tampak gembira dengan dempet-dempetan di atas panggung untuk foto bersama.
‘Ibu, ibu tidak usah naik ke panggung. Di bawah saja,”ujar salah satu petugas yang peka melihat kegundahan hati Nurmadinah yang tidak bisa naik ke atas panggung bergabung bersama rekan jemaah haji lainnya . “Iya, saya di bawah saja,”timpal Nurmadinah kepada petugas itu. Meski harus berjuang jalan pelan-pelan dengan tongkatnya, namun Nurmadinah pun tampak begitu semangat mengikuti rangkaian demi rangkaian acara pelapasan jemaah haji Kota Sorong . Dengan posisi berada di deretan pejabat dan tamu undangan, senyum pun tetap ditebar Nurmadinah usai mengikuti momen foto bersama.
Dalam bincang-bincangnya dengan Radar Sorong, Nurmadinah mengaku daftar haji tahun 2013 lalu bersama suaminya. Namun sayangnya, suaminya tidak bisa berangkat karena terkena pengurangan quota. Kondisi inilah yang membuat Nurmadinah sedih, karena harus berangkat ke Tanah Suci tanpa didampingi suami. Meski begitu, cita-cita, dambaan untuk pergi haji sudah tertanam sejak beberapa tahun lalu.
Setelah menunggu sekitar 7 tahun, karena panggilan Allah itulah tidak menyurutkan langkah Nurmadina untuk tetap berangkat haji, meski fisiknya tidak prima. Dalam persiapan menuju ke Tanah Suci, Nurmadinah mengaku telah siap lahir batin. Semua yang akan dibutuhkan nanti di Tanah Suci Mekkah telah disiapkan. Seraya menyebut obat-obatan yang dia bawa, Nurmadinah pun mengatakan kalau Ia dalam kondisi sehat, hanya stroke ringan yang dialaminya itu membuat tubuh bagian kirinya susah digerakkan. “Obat-obatanya semua sudah siap. Kolesterol, tensi darah semua normal, bawa obat untuk jaga-jaga saja,”ujarnnya,
Dituturkan Nurmadina, demi mendapatkan pahala dari Allah SWT, hasrat untuk melaksanakan rangkaian demi rangkaian rukun Islam yang ke lima begitu kuat. Namuan kondisi fisik yang dialaminya membuat Nurmadinah sempat ‘down’ mana kala membayangkan jika nantinya fisiknya tak lagi kuat hingga hanya bisa tinggal di hotel. Dalam penuturannya kepada Radar Sorong, Nurmadinah mengaku semangatnya bangkit setelah mendengar salah satu arahan dari petugas haji yang mengatakan kepadanya bahwa Ia tak perlu berkecil hati karena ibadah langsung di Masjid Haram Makkah pahalanya sama dengan ibadah di hotel bagi yang tidak mampu melaksanakannya karena sakit. “Disitu saya langsung tambah semangat untuk berangkat, karena ya mau dia apa kita begini,”tuturnya.
Ia pun tak kuasa membendung isak tangisnya mana kala mengungkapkan harapannya andai saja suaminya bisa berangkat bersama dan jadi mahramnya, tentu sekelabat bayangan tidak mampu ikut rangkaian ibadah haji sirna, Tapi keyakinan bahwa Allah SWT pasti akan menolongnya di Tanah Suci nanti kembali membuatnya bisa tersenyum, saat Radar Sorong mengungkapkan doa agar Ibu Nurmadinah di Tanah Suci nant tetapi sehat, ibadahnya lancar dan kembali ke Sorong dengan selamat dan jadi haji yang mabrur.
Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Kepala Seksi (Kasi ) Urusab Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong, Nurain Iskandar Alam, S.Ag, “Ya kita berharap semoga ibadah lancar, semua selamat, pulang jadi haji mabrur, jemaah haji lengkap semua 108 orang, kembali juga 108 orang,”ujar Nurain disela-sela acara pelepasan Jemaah Haji Kota Sorong. Dikatakan Nurain, dari 110 Jemaah Haji Kota Sorong, dua orang mutasi ke Yogyakarta, sehingga yang akan berangkat pada Selasa (28/6) menuju Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 108 orang.
Setelah tiba di Makassar, esoknya, 29 Juni 2022, Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, akan melepas secara resmi keberangkatan 330 Jemaah Haji asal Provinsi Papua Barat. “Setelah dilepas oleh Gubernur Papua Barat, tanggal 1 Juli pukul 01.00 Wita dari Asrama Haji kemudian dengan naik Garuda bertolak menuju Jedda, Arab Saudi,”tutur Ain-sapaan akrab Kasi Urusan Haji Kemenag Kota Sorong.
Kepada para jemaah haji , Ia berharap tetap selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan. “Fisik semua harus siap, ya harus kuat. Untuk persiapan mandiri , semua sudah siap lewat manasik haji,”imbuh Nurain Iskanda Alam. Menyinggung tentang barang bawaan jemaah haji, Nurain mengatakan tetap sesuai yang telah ditentukan pihak perbangan, dimana dari Sorong ke Makassar, barang bawaan jemaah dibatasi hanya sampai 20 Kg, sementara penerbangan Makassar- Jedda 30 Kg. “Nanti dari Sorong ke Makassar tanggal 28-29 itu koper jemaah haji masih bisa dibuka, untuk tambah-tambah yang lain. Tapi tanggal 1 Juli itu koper sudah tidak bisa dibuka lagi, semua sudah siap berangkat ke Jeddah,”jelas Nurain Iskandar Alam. (ros)