Hilal Tidak Terlihat , Tim Rukyatul Lapor Kemenag RI
SORONG- Hasil pemantauan “Rukyatul
Hilal 1 Ramadhan 1443 H 2022 M yang dipusatkan di Lantai 4 Hotel Waigo Kota Sorong, Hilal yang ditunggu-tunggu sebagai keputusan awal Ramadan ternyata tidak terlihat.
Dalam paparannya, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Sorong Rully Oktavia Hermawan mengungkapkan, dari data kondisi dan keberadaan Hilal secara hisab (tinggi Hilal, kecerahan Hilal dan posisi Hilal saat matahari terbenam), maka pada Jumat 1 April 2022 di seluruh Indonesia, kemungkinan hilal berpotensi kecil untuk terlihat karena Konjungsi terjadi setelah matahari terbenam dan ketinggian Hilal 1,11 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 2, 19 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Sedangkan berdasarkan Konferensi International 1978 di Istambul (Tinggi Hilal Minimal 5 derajat dan Elongasi minimal 8 derajat) dan Taqwim Standard MABIMS (Tinggi Hilal sekurang-kurangnya 3 derajat, Elongasi minimal 6, 4 derajat.
“Data Hilal pada saat matahari terbenam pada Senin, 1 April 2022 di Kota Sorong, dimana Tinggi Hilal berada pada 1,29 derajat dengan Elongasi 3,00 derajat, fraksi iluminasi 0,07 % dengan umur bulan 2,57 jam.
Hasil pengamatan Rukyatul Hilal yang diketuai Drs H. Kisman Rahayaan, MM dimana Hilal tidak terlihat kemudian dilaporkan secara resmi oleh Kementerian Agama Kota Sorong ke Kemenag RI untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam sidang Hisbat Kemenag RI.
Pemantauan Rukyatul Hilal 1 Ramadhan 1443 H yang diketuai Drs H. Kisman Rahayaan, MM dihadiri Kepala Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri, S.Pd M.Pd, Wali Kota Sorong yang diwakili Asisten II , anggota DPD RI Sanusi Rahaningmas, Dandim Letkol Inf Tody Imansyah, Rektor IAIN Dr Hamzah,M.Ag Rektor UMS Dr Muhamad Ali, dan sejumlah pejabat lainnya berlangsung lancar.
Saat matahari terbenam pukul 18.21 WIT, secara bergantian, pejabat dan undangan pun memantau Hilal lewat teleskop yang telah disiapkan oleh Tim Hilal BMKG Sorong.
Sebelumnya, dalam releasenya, BMKG menyebutkan, tinggi Hilal tertinggi di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 2,19 derajat dan dinilai masih sangat rendah (tinggi Hilal terendah yang pernah terlihat Hilal oleh tim BMKG sebesar 6,47 derajat.
Sedangkan Elongasi terbesar di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 3,46 derajat dan dinilai masih sangat rendah (Elongasi terendah yang pernah terlihat Hilal oleh tim BMKG sebesar 7, 306 derajat).
Berdasarkan laporan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia dimana Hilal tidak terlihat pada Jumat, 1 April 2022, maka hasil Sidang Isbat yang telah diumumkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dimana awal Ramadan 1443 H jatuh pada Hari Minggu, tanggal 3 April 2022. (ros/zia)